Selasa, 10 Juli 2018

Hadapi Ketidakpastian, Presiden Jokowi Minta Seluruh K/L Fokus Selesaikan Program

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia tidak ringan terutama terkait ketidakpastian perekonomian global. Untuk itu, Presiden meminta seluruh kementerian dan lembaga (K/L) untuk fokus dan segera menyelesaikan program yang telah direncanakan.

“Pastikan bahwa pelaksanaan program dan proyek strategis segera dieksekusi tepat waktu dan menjaga good governance, tepat sasaran agar dampak segera dirasakan oleh masyarakat,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Rapat Terbatas tentang Realisasi dan Prognosis Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2018, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Senin (9/7) sore.

Presiden meminta agar transfer ke daerah dan dana desa harus segera dicairkan dan meminimalisir adanya pengendapan anggaran pemerintah di perbankan.

Selain itu, Presiden menekankan kepada seluruh jajaran pemerintah agar tetap melakukan langkah efisiensi belanja barang seperti penghematan belanja perjalanan dinas, rapat, dan paket meeting, serta belanja ATK (alat tulis kantor) dan belanja-belanja yang tidak produktif lainnya.

“Perbaiki pola penyerapan anggaran sehingga tidak menumpuk di akhir tahun dengan tetap menjaga kualitas output yang ada,” tutur Presiden Jokowi.

Rapat Terbatas itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Selain itu juga hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri PAN RB Asman Abnur, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Ristekdikti M Nasir, dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.




Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar