Selasa, 21 Agustus 2018

Wasekjen Demokrat : #2019GantiPresiden Gerakan Elite Cari Uang Dengan Memobilisasi Massa


Setelah membongkar transaksi yang terjadi sehingga Sandiaga Uno dapat maju menjadi bacawapres Prabowo Subianto dan meninggalkan rekomendasi para ulama GNPF, Wasekjen Andi Arif kembali membongkar motif utama dari gerakan #2019GantiPresiden yang semata-mata hanya berdasarkan materi dan berharap bantuan logistik kampanye Pileg 2019.
Bagi Andi Arif, gerakan #2019GantiPresiden tersebut merupakan upaya elite untuk meraup keuntungan. Caranya dengan memobilisasi rakyat. “Itu hanya taktik dua istri muda untuk menaikkan uang belanja,” kicau Andi di akun Twitternya, Rabu (15/8/2018).
Gerakan bukan untuk mengganti Ptesiden, tapi itu hanya taktik dua istri muda untuk menaikkan uang belanja. Rakyat dimobilisasi, elitenya bagi-bagi uang.
Dia menjelaskan bahwa gerakan yang telah dideklarasikan di beberapa kota di Indonesia oleh Politikus PKS Mardani Ali Sera dan Neno Warisman itu sebatas taktik untuk menaikan harga partai tertentu, dalam hal ini tentu saja PKS dan PAN yang para politisinya sangat getol memainkan tagar tersebut.
“Gerakan #2019GantiPresiden bukan untuk mengganti presiden,” ujarnya.
Dia kemudian menguraikan tentang koalisi yang terbentuk antara Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN. Bagi Demokrat, sambungnya, koalisi dengan Prabowo Subianto ibarat istri setia yang meneruskan bahtera rumah tangga dengan suami yang baru dinikahi.
“Namun sang suami tertangkap selingkuh dan diam-diam punya istri muda yang mata duitan,” urainya.
Istri mata duitan itu diduga kuat menjurus ke PKS dan PAN yang sebelumnya disebut Andi mendapat mahar Rp 500 miliar untuk memuluskan Sandiaga Uno mendampingi Prabowo.
Dia kemudian menilai bahwa gerakan #2019GantiPresiden cuma akal-akalan saja. Tujuannya sebatas untuk menaikkan harga mahar.
“Itu hanya taktik dua istri muda untuk menaikkan uang belanja. Rakyat dimobilisasi, elitenya bagi-bagi uang,” tegas Andi Arief.

Meski Partai Demokrat mendukung Prabowo, Andi Arief terus menimbulkan kontroversi. Ia mengungkap dugaan ada mahar politik dari Sandiaga Uno ke PAN dan PKS. Sandi dituding mengucurkan masing-masing Rp 500 miliar bagi kedua partai yang disebut sebagai uang belanja para “istri muda” tersebut.
Sumber : https://bidikdata.com/wasekjen-demokrat-2019gantipresiden-gerakan-elite-cari-uang-dengan-memobilisasi-massa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar