Mataram (Antaranews NTB) - Anggota Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat TGH Hazmi Hamzar meminta proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan rumah dan fasilitas umum terdampak gempa bumi di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa dilakukan pemilahan untuk dibangun monumen.

"Kami mengusulkan agar sebagian daerah terdampak gempa bumi di Lombok tidak diutak-atik untuk selanjutnya dijadikan sebuah monumen destinasi wisata," kata TGH Hazmi Hamzar di Mataram, Sabtu.

Menurut Hazmi Hamzar, tidak semua bangunan yang terdampak gempa harus dibersihkan seluruhnya. Sebab, diperlukan sebuah bangunan monumental guna mengingatkan kepada siapapun orang yang datang ke NTB terkait musibah gempa bumi yang telah menerjang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

"Jika ada bangunan yang bisa disisakan, maka itu akan bisa menjadi daya tarik wisatawan," ujar anggota Komisi II Bidang Bidang Pariwisata, Pertanian, Kehutanan, Perindustrian dan Perdagangan tersebut.

Ia mencontohkan, langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nangro Aceh Darussalam (NAD) yang membiarkan adanya sejumlah peninggalan pascagempa bumi dan tsunami yang menerjang wilayah mereka beberapa waktu lalu. Salah satunya, yakni kapal pembangkit listrik yang masuk ke permukiman warga, telah mampu menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke wilayah itu.

Karena itu, khusus di NTB, kata dia, perlu mencontoh langkah yang dilakukan Pemprov NAD itu. Harapannya, musibah gempa bumi juga tidak saja menyisakan penderitaan, namun bisa juga menjadi daya tarik wisatawan.

"Kan nanti, warga disekitar bisa kita berdayakan menjadi pemandu wisata (guide). Biasanya, wisatawan akan penasaran apalagi disana ada saksi mata yang menceritakan langsung kejadian gempa," ucapnya.

"Dan saya pikir, destinisi gempa bumi ini akan bisa menjadi ikon baru bagi NTB. Ini jelas, tidak ada di wilayah lainnya di dunia, sehingga akan bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat," tambah politisi PPP tersebut. (*)

Sumber ;
https://mataram.antaranews.com/berita/37802/dprd-usulkan-bangun-monumen-gempa-lombok-sumbawa