Rabu, 05 September 2018

Jokowi Beber Upaya Pemerintah Atasi Pelemahan Rupiah Terhadap Dollar AS

Jakarta – Pelemahan kursmata uang Rupiah terhadap Dollar AS tidak hanya dialami Indonesia tapi juga disebut terjadi di sejumlah negara.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara Pelepasan Ekspor Mobil Toyota di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/9).

“Ini faktor eksternal yang bertubi-tubi baik yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga di AS, baik yang berkaitan dengan perang dagang AS dan Cina, baik yang berkaitan dengan krisis di Turki dan Argentina,” kata Jokowi.

Pelemahan Rupiah terjadi karena faktor eksternal yang bertubi-tubi baik yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga di AS, perang dagang AS dan Cina maupun krisis di Turki dan Argentina.

Saat ini pemerintah telah melakukan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, dan pelaku-pelaku usaha dalam rangka meningkatkan ekspor dan menyelesaikan defisit transaksi berjalan.

Presiden juga telah meminta kepada tim ekonomi untuk meningkatkan koordinasi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, termasuk dengan pelaku usaha.

Presiden mengatakan, pemerintah juga akan melakukan penghematan devisa lewat berbagai kebijakan, seperti perluasan mandatori biodiesel 20 persen dan penguatan implementasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk proyek-proyek pemerintah dan BUMN. Diharapkan, defisit transaksi berjalan bisa ditekan.

“Dan kuncinya ada dua, di investasi yang harus meningkat dan ekspor yang harus meningkat juga. Sehingga kita bisa menyelesaikan defisit transaksi berjalan. Kalau ini selesai, itu akan menyelesaikan semuanya,” ungkap Jokowi.

Jokowi mengaku sudah memberikan target selama satu tahun agar ada perubahan dalam menyelesaikan defisit transaksi berjalan.

Salah satunya yang telah berproses adalah menggenjot pemakaian BBM B-20 untuk mengurangi impor minyak. Melalui penggunaan solar dengan campuran minyak kelapa sawit sebesar 20, Jokowi memperkirakan dapat menghemat US$ 5-6 miliar.




Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar