Rabu, 12 September 2018

Komitmen Jokowi WujudkanKemandirian Ekonomi Lewat Sektor Pertanian


Jakarta – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) melalui visinya yang tertuang dalam Nawacita, menaruh komitmen besar dan perhatian serius pada sektor pertanian, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik terutama sektor pertanian.

Komitmen Jokowi-JK tersebut dititikberatkan pada upaya mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani.

Bidang pertanian telah memberikan dampak yang signifikan terkait peningkatan produksi yang berdampak bagi kesejahteraan petani.

Peningkatan produksi pertanian menunjukan progres yang sangat signifikan bahkan merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Volume dan nilai ekspor Indonesia sektor pertanian meningkat dan mengalami surplus dalam perdagangan produk pertanian.

Kinerja sektor pertanian era Jokowi-JK menghasilkan peningkatan ekspor dan investasi pertanian. Ekspor pertanian pada 2017 mencapai Rp 441 triliun, naik 24% dibandingkan 2016 yang hanya Rp 355 triliun. Sementara investasi pertanian mencapai Rp 45,90 triliun pada 2017, atau naik 14% per tahun dari 2013 hingga 2017.

Selain itu, survei Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi Triwulan II Tahun 2018 menyatakan kontribusi pertanian pada laju partumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 13,63 %. Data ini menunjukkan industri pertanian ada di posisi teratas kedua setelah industri pengolahan.

BPS mencatat seluruh lapangan usaha tumbuh positif sepanjang kuartal II 2018. Pertumbuhan tertinggi ditempati sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan angka pertumbuhan 9,93% dibandingkan kuartal pertama 2018.

Angka pertumbuhan ini berhasil diraih karena produksi terus meningkat seiring berlangsungnya masa panen raya untuk beberapa komoditas di beberapa subsektor. Misalnya hortikultura dan perkebunan dengan pertumbuhan masing-masing 22,86% dan 26,73%.

Produksi 75,36 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) naik 6,37 persen dibandingkan 2014 yang hanya 70,84 juta ton. Produksi padi pada 2016 pun terjadi kenaikan yakni 79.35 juta ton dan tahun 2017 juga terjadi kenaikan sebesar 81,16 juta ton meningkat 14,42%.

Dampak positif terhadap kinerja pertanian juga terlihat pada Nilai Tukar Usaha Pertanian (NUTP) pertanian sempit (tidak termasuk perikanan) dari tahun ke tahun sebagai salah satu indikator kesejahteraan petani. Dari tahun 2014 hingga Juni 2017, NTUP mengalami peningkatan yang sangat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu menjadi 111,47. (RN/MCF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar