Minggu, 23 September 2018

Prabowo Kembali Cari Sensasi, Kekayaan Indonesia Bocor Rp1.000 Triliun



Calon Presiden yang diusung Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN), Prabowo Subianto kembali menebar cuap-cuap miring terhadap pemerintah. Ia mengatakan kekayaan Indonesia telah bocor.

Secara provokatif, Prabowo mengatakan kekayaan Indonesia banyak yang tidak dinikmati oleh rakyat, namun dinikmati bangsa lain. Sebab kekayaan Indonesia telah bocor. Hal itu karena sistem ekonomi telah menyimpang dari filosofi ekonominya sebagaimana yang terkandung di Pasal 33 UUD 1945.
“Sistem sekarang membuat tidak ada kekayaan nasional yang tinggal di Republik Indonesia. Tidak ada, keuntungan bangsa, nilai tambah bangsa, akibat sistem ini, mengalir keluar,” kata Prabowo di Jakarta, Sabtu (22/9).
Ia mengaku banyak orang tidak percaya dengan apa yang dia sampaikan. Bahkan kerap ditertawakan dan mendapatkan cemoohan. Namun dirinya tidak patah semangat.
“Saya bicara kebocoran Rp1.000 triliun, saya diejek dan ditertawakan. Saya tidak gentar, baru ditertawakan, belum ditembak oleh musuh, kan begitu,” katanya.
Ia mengklaim bahwa apa yang disampaikan terkait kebocoran kekayaan Indonesia saat ini telah dibenarkan oleh para menteri di kabinet pemerintahan sekarang, seperti yang disampikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
“Ibu Susi mungkin sebentar lagi kena reshfuffle beliau ini. Jadi beliau mengatakan kerugian negara Rp2.000 triliun, sampai Rp 3.000 triliun, bayangkan di sektor ikan saja,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Prabowo, ada juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang juga menyinggung soal kekayaan Indonesia yang tidak tinggal di Indonesia, yakni ada ekonomi bocor karena devisa yang tidak kembali.
Ini bukan pertama kali Prabowo menyebar pernyataan provokatif. Sejak era SBY, Prabowo sudah menyerang Pemerintah dengan menyebut adanya kebocoran kekayaan Indonesia sebesar Rp 1.000 T, sekarang di era Jokowi Prabowo kembali menyebut kebocoran sebesar Rp 1.000 T. Artinya sebelum era Jokowi sudah terjadi kebocoran dan juga lebih banyak hal-hal yang belum dirapikan seperti aturan, mekanisme dan ketegasan Pemerintah dalam mengamankan kekayaan negara sedangkan sekarang semua sudah mulai membaik dengan program Pemerintah untuk mengembalikan kekayaan Indonesia di luar negeri seperti Tax Amensty dan mengamankan kekayaan dalam negeri melalui berbagai langkah sudah dilakukan. Sekelas Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa saja masih terjadi kebocoran, sementara pemerintahan Jokowi masih berjalan 4 tahun sedangkan untuk memperbaiki kebocoran yang sudah terjadi di era sebelumnya diperlukan waktu bertahun-tahun.
Presiden Jokowi terus mengoptimalkan pendapatan negara dari berbagai sektor salah satunya menumpas illegal fishing. Menteri Susi mengatakan potensi kebocoran tersebut sudah berkurang sejalan dengan merosotnya aksi penangkapan ikan secara ilegal, bahkan kebocoran sektor perikanan sudah kembali dengan banyaknya stok ikan dan surplus Indonesia dari perdagangan kuartal pertama berasal dari sektor perikanan dengan jumlah USD 1 Miliar. Kasihan Prabowo, ngomong ini itu tapi salah terus karena tidak melihat perkembangan data dan fakta.
Prabowo merasa seolah-olah paling bersih, padahal keluarga dan kronni-kroninya menikmati hasil dari penggelapan kekayaan negara. Ingat Prabowo keluarga mu juga pelaku kebocoran ekonomi.





Sumber : http://stopfitnah.com/prabowo-kembali-cari-sensasi-kekayaan-indonesia-bocor-rp1-000-triliun/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar