Selasa, 27 November 2018

Dahnil Anzar Coreng Nama Muhammadiyah

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua Panitia Kemah Pemuda Islam Ahmad Fanani dinilai telah mencoreng wajah Muhammadiyah.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf sekaligus Aktivis Muhammadiyah Ahmad Rofiq mengatakan, selama ini, Muhammadiyah tidak pernah terlibat dalam kasus korupsi dan perkara pidana lainnya.
“Ini adalah pertama kali dan menurut saya dia telah membawa Muhammadiyah dalam konteks ini. Ya, harus segera ia selesaikan dan tanggung jawab,” kata Ahmad saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (27/11/2018).
Di Muhammadiyah, kata sekretaris jenderal Perindo ini, korupsi adalah tabu. Meski belum terbukti Dahnil dan Fanani melakukan korupsi, ucap Rofiq, keduanya sudah sadar akan kesalahan saat mengembalikan uang Rp 2 miliar ke Kemenpora.
“Dia mengeluarkan uang. Kalau dia tidak mengembalikan uang, pasti menimbulkan multitafsir, apakah ini kriminalisasi, apakah ini korupsi. Tetapi ketika dia mengembalikan uang, berarti ada yang salah,” kata Rofiq.
Rofiq sendiri menyarankan PP Pemuda Muhammadiyah tidak meloloskan Fanani sebagai kandidat ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah. Mantan ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini meminta Fanani menyelesaikan kasusnya dan membiarkan organisasi dipimpin oleh orang yang bersih dari kasus.
“Panitia pemilihan itu harus memberikan ketegasan soal pencalonan ini. Layak atau tidak layak. Dan peserta muktamar juga bisa menyampaikan aspirasi. Kami enggak bisa membiarkan kebatilan itu terus menerus berjalan, sementara kebatilan itu ada di depan mata kita. Jadi ini saat yang tepat bersih-bersih di Pemuda Muhammadiyah,” kata Rofiq.
Sementara Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Adi Deriyan, menduga ada penggelembungan anggaran atau mark-up pada laporan pertanggungjawaban (LPJ) dana kegiatan tersebut.
“Kita menemukan ya, penggunaan anggaran tidak sesuai fakta. Kemudian LPJ, itu dimark-up,” ujar Adi s
PP Muhammadiyah menggelar Muktamar Ke-XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Senin (26/11) sampai Rabu (28/11). Muktamar ini dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam Muktamar ini juga akan dipilih ketua umum PP Muhammadiyah masa bakti 2018-2022. Sejauh ini sudah ada enam orang yang mendaftar sebagai kandidat, di antaranya Ahmad Fanani, Andi Fajar Asti,Muhammad Sukron, Faisal, Sunanto, dan Ahmad Labib.
Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut kader Pemuda Muhammadiyah tak perlu mengikuti langkah Ketua Umum-nya, Dahnil Anzhar Simanjuntak, yang memilih masuk ke kubu pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Pasalnya, kata dia, seruan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang notabene lebih tinggi kedudukannya dalam struktur organisasi, adalah memberikan kebebasan untuk memilih yang dianggap terbaik.
“Walau saudara Dahnil di pihak [pasangan] nomor 02, tapi tidak berarti… tidak berarti Pemuda Muhammadiyah harus semua ikut ke kebijakan politik itu,” ujar JK, saat membuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke XVII, di DI Yogyakarta, Senin (26/11), dikutip dari siaran TV Muhammadiyah. Lanjut JK mengutarakan mengenai kedudukan Ketua Umum Muhammadiyah dibanding Pemuda.
“Lebih tinggi [kedudukannya] Ketua Umum PP Muhammadiyah [yang] memberikan kesempatan rakyatnya untuk memilih apa yang terbaik. Walaupun duduk sama-sama di depan, Ketua Umum Muhammadiyah dan [Ketum PP] Pemuda Muhammadiyah, dalam politik kadang berbeda,” JK melanjutkan
Sumber :https://bidikdata.com/dahnil-anzar-coreng-nama-muhammadiyah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar