Kamis, 22 November 2018

Era Jokowi Anak Putus Sekolah Alami Penurunan


Pemerintah RI berupaya untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan, serta memastikan anak-anak Indonesia dapat bersekolah tanpa kendala biaya melalui pembagian KIP. Realisasi penerimaan manfaat KIP mencapai lebih dari 20 juta peserta didik usia 6-21 tahun pada 2017. Jumlah guru garis depan pada 2016-2017 telah mencapai 7.094 guru, sementara peningkatan kompetensi berkelanjutan juga mencapai lebih dari 1 juta guru. Realisasi dana BOS terus meningkat setiap tahun dan telah menjangkau 47 juta siswa pada 2017.
Impementasi pelaksanaan Program Indonesia Pintar(PIP) merupakan upaya untuk mendukung program Wajar 12 tahun, sehingga anak Indonesia dari semua kalangan dapat menempuh pendidikan minimal setingkat SMA. Angka putus sekolah mengalami penurunan signifikan setiap tahunnya, sementara dengan adanya 25 juta siswa dan 1,4 juta guru di lebih dari 300 ribu sekolah, telah menempatkan sistem pendidikan di Indonesia dalam posisi 10 besar dunia berdasarkan jumlah.
Sejatinya Kemendikbud telah menyalurkan KIP kepada 17,9 juta siswa dari keluarga miskin dan akan menyalurkan 1,8 juta sisanya untuk memenuhi target 19,7 juta siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA.
Fokus pembangunan SDM Indonesia membuat Presiden Jokowi harus berorientasi pada pembangunan karakter dan akhlak mulia, yang dapat dicapai melalui lembaga-lembaga keagamaan yang dinilai mampu berperan penting dalam menjaga keimanan, kebhinekaan dan nilai kebangsaan, sehingga benteng kerukuman Indonesia semakin kokoh dalam menghadang arus intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Manfaat Kartu Indonesia Pintar ini sangat dirasakan bagi siswa-siswi diseluruh Indonesia dan nantinya akan membentuk SDM Indonesia unggul melalui program Indonesia Pintar hingga seluruh produksi dalam negeri dikelola oleh anak-anak Indonesia demi kesejahteraan bangsa ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar