Selasa, 20 November 2018

Jokowi Minta Wisman China Kunjungi 10 Bali Baru ke Xi Jinping


Jakarta - Ajang internasional Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2018 tak hanya membahas soal perdagangan, investasi, dan ekonomi digital. Pada kesempatan ini, Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping juga membahas kerja sama di sektor pariwisata.

"Saya berharap Yang Mulia dapat mendorong wisatawan RRT untuk berkunjung lebih banyak lagi ke Indonesia, khususnya ke Bali dan 10 Bali baru," kata Jokowi dalam keterangan tertulis Kementerian Pariwisata, Selasa (20/11/2018).

Jokowi mengatakan hal tersebut di sela acara KTT APEC di Hotel Stanley, Port Moresby, Sabtu (17/11/2018). Jokowi turut meminta agar Xi Jinping mendorong arus investasi di sektor pariwisata di Indonesia. 

Khususnya 10 Bali Baru atau 10 Destinasi Prioritas yang terdiri dari Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Joglosemar, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika NTB, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra, dan Morotai Maluku Utara. 

Xi Jinping merespons positif dan mendukung permintaan Jokowi. Bahkan ia turut mendorong terealisasinya 3 juta wisman China pada 2019. Salah satunya dengan mendorong lebih banyak penerbangan langsung atau direct flight.

Pada waktu yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya memimpin rombongan Wonderful Indonesia dalam pameran pariwisata terbesar di Tiongkok, China International Travel Mart (CITM) 2018. Pameran ini digelar di Shanghai pada 16-17 November. 

Pada kesempatan ini, Arief bertemu Wakil Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Tiongkok, Yu Qun. 

"Ini betul-betul selaras dan sejalan pesan Mr. Yu Qun saat bertemu saya di Shanghai bersama Pak Dubes Djauhari Oratmangun dan Ibu Konjen Siti Mauludiah. Pemerintah Tiongkok akan tetap menganjurkan masyarakatnya untuk berwisata ke Bali dan berbagai destinasi di Indonesia," jelas Arief.

Menurut Arief, pernyataan Xi Jinping soal investasi dan air connectivity persis dengan apa yang sedang ia pikirkan selama ini. 

"Soal investasi, Tiongkok menanamkan modal ke banyak negara di dunia. Jika melihat potensi bisnis pariwisata Indonesia dengan 10 Bali Baru itu pasti tertarik," katanya. 

Arief pun mengatakan masalah tentang air connectivity yang setiap tahun selalu kekurangan seats capacity.

"Kita punya atraksi kuat, tetapi kita masih lemah di akses dan amenitas, khususnya 10 Bali Baru. Maka komitmen Presiden Xi Jinping itu membangun optimisme baru di sektor pariwisata Indonesia," pungkasnya. (ega/msl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar