Jumat, 16 November 2018

Kemendag Menjalin Kerja Sama Dengan Negara Mitra Dagang Nontradisional, Untuk Dukung Ekspor UMKM


Kementerian Koperasi dan UKM sepanjang tahun 2017 telah memfasilitasi koperasi dan UKM Indonesia untuk berpartisipasi dalam mengikuti pameran di luar negri dalam rangka meningkatkan apresiasi luar negeri kepada produk-produk dalam negeri.
Dari hasil monitoring dan evaluasi kepada UMKM peserta pameran, diperoleh data bahwa telah terjadi peningkatan nilai ekspor UMKM dari Rp 20,27 miliar menjadi Rp 24,47 miliar atau meningkat sebesar 20,72%.

“Pertumbuhan ekspor UMKM yang difasilitasi meningkat rata-rata 20,72%, melalui program peningkatan daya saing,” kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop dan UKM I Wayan Dipta dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (19/1).

Di samping itu, kegiatan fasilitasi pameran UMKM ke luar negeri ikut berkontribusi pada devisa negara sebesar Rp61,78 miliar melalui order buyers on site pameran atau menghasilkan pemasukan negara 12 kali lipat dari anggaran promosi pameran luar negeri yang dialokasikan.

“Sementara untuk pemeran luar negeri terjadi peningkatan omset sebesar 4,74% dan tenaga kerja 18,27%,” kata Wayan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk KUMKM sekaligus melindungi dan menjamin usaha KUMKM memiliki daya saing, Kemenkop UKM melakukan program peningkatan standarisasi mutu dan sertifikasi produk KUKM yang pada tahun 2017 terealisasi sebanyak 2.083 KUMKM.

“Program ini masih berlanjut tahun 2018 dengan total target 2.500 KUMKM yang mana 330 KUMKM untuk sertifikasi SNI, ISO, 1.514 KUMKM untuk sertifikasi hak merek, 100 KUMKM untuk sertifikasi halal, dan 556 KUMKM untuk sertifikasi hak cipta,” tandasnya.

Pemerintah menjelaskan Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia karena telah menyumbangkan sekitar 62,58 persen pada produk domestik bruto (PDB).

Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Emilia Suhaimi menjelaskan Potensi UMKM yang luar biasa tersebut perlu mendapat perhatian khusus agar mampu meningkatkan aksesibilitas ke pasar domestik dan global.

“Saat ini UKM, berjumlah lebih dari sekitar 59,26 juta dan memberikan kontribusi pada PDB sebesar 62,58 persen dan penyerapan tenaga kerja 96,99 persen,” ujarnya di Mall Thamrin City
Selain itu, dalam 10 tahun terakhir bisnis digatal tumbuh 17 persen dengan transaksi online USD4,891 miliar.


“Ekonomi digital di Tanah Air yang sedang berkembang, memiliki potensi sebagai pasar online terbesar di Asia Tenggara,” tambahnya
Selain itu Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk terus mengembangkan usaha dan produknya melalui ekspor.

Dukungan ini di antaranya dilakukan dengan cara meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara-negara mitra dagang nontradisional.

“Kita jalin kerja sama dengan negara-negara mitra dagang nontradisional untuk membuka pasar baru, seperti Sri Lanka, India, Pakistan, dan Bangladesh,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendag Karyanto Suprih dalam diskusi tematik Bakohumas dengan tema, “Indonesia Maju Melalui Perdagangan Bebas di Era Digital,” di auditorium PPEI, Jakarta, Selasa (4/9) siang.

Selain membuka pasar nontradisional, menurut Sekjen Kemendag, pihaknya juga mendorong UMKM untuk menggunakan e-commerce melalui sosialisasi kebijakan perdagangan; menyelenggarakan workshop melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) mengenai cara menciptakan produk berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing; dan mengeluarkan kebijakan super cepat pengolahan bahan baku.

Ditambahkan Karyanto, pihaknya juga membantu meningkatkan kualitas produk Indonesia melalui Designer Dispatck Service (DDS) yang merupakan program Kemendag yang memfasilitasi kerja sama pelaku UKM dan desainer.

“Program ini merupakan bentuk pendampingan kepada pelaku UKM agar dapat menghasilkan produk-produk dengan desain yang sesuai tren global saat ini,” ungkap Karyanto.

Sebelumnya pada awal paparannya Sekjen Kemendag Karyanto Suprih mengemukakan, kinerja ekspor Indonesia sepanjang tahun 2017 membaik dan jauh melampaui dari target yang diberikan yaitu sebesar 168,7 miliar dollar AS, atau meningkat dari tahun 2016 sebesar 145,1 miliar dollar AS.

Untuk tahun 2018, Kemendag memiliki target dalam peningkatan ekspor sebesar 11% dari total ekspor sepanjang 2017.




Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar