Rabu, 21 November 2018

Meneladani Kebersamaan Di Masjidil Haram Makkah


Jakarta – Kegiatan yang ada di Masjidil Haram sangat kuat kebersamaannya, tidak ada provokasi ataupun radikalisme. Semua yang diajarkan adalah Islam Rahmatan lil ‘alamin. Hal tersebut dikatakan seorang jamaah haji usai menjalankan sholat di Masjidil Haram.
“Disini luar biasa, ada sesuatu yang luar kegiatan-kegiatan di Masjidil Haram ternyata tidak ada provokatif dan ternyata tidak ada radikalisme semua utuh adalah ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin” ungkap jamaah haji tersebut lewat video yang dibuatnya.
Sesuai dengan namanya, Masjid adalah tempat untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukanlah tempat untuk provokasi, politisasi dan ceramah radikal atau intoleran.
Masyarakat harus saling memberi masukan kepada sesama kita ketika ada ceramah yang dinilai menyimpang dari kaidah-kaidah yang semestinya yang disampaikan dalam khutbah dan ceramah keagamaan. Jangan sampai masjid dikotori dengan ceramah atau ungkapan-ungkapam yang membuat jamaah saling kontra.
Selain itu, masyarakat juga harus saling memberi masukan kepada sesama ketika ada ceramah yang dinilai menyimpang dari kaidah-kaidah yang semestinya yang disampaikan dalam khotbah dan ceramah keagamaan. Jangan sampai masjid dikotori dengan ceramah atau ungkapan-ungkapam yang tidak baik.
Sebagai tempat ibadah, masjid harus bisa menjadi wadah bagi umat Muslim untuk mempertebal keimanan dan menumbuhkan keimanan. Ceramah dan khotbah yang diberikan di masjid seharusnya menyejukkan umat dan tidak bernuansa provokasi.
Masjid adalah milik semua umat yang terdiri dari beragam kalangan dengan pilihan politik yang berbeda-beda yang harus dihargai. Oleh sebab itu, Masjid merupakan tempat untuk merajut kebersamaan,  tempat untuk mendapatkan kedamaian nurani, khusyu dalam beribadah, dan pemikiran yang jernih. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar