Kamis, 24 Januari 2019

Ini 66 Janji Jokowi Yang Telah Terealisasi Selama Lima Tahun

Jakarta – Ketua Umum PPP Muchammad Romahurmuziy mengungkapkan, 66 janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat Pilpres 2014 sudah terealisasi semuanya ketika jabatan Jokowi hampir memasuki tahun ke-5.
“Roda pemerintahan sudah hampir memasuki tahun ke-5. Saat kampanye 2014 lalu, Presiden mengeluarkan 66 janji politik. Dari janji tersebut, sudah banyak yang berhasil direalisasikan. Ada juga yang tengah berjalan,” ujar Romi saat memberikan sambutan di acara Rapimnas PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta.
Salah satu contohnya, kata Romi, adalah komitmen untuk melakukan reforma agraria dengan pembagian 9 juta sertifikat lahan. Janji mencetak 10 juta lapangan kerja juga sudah tercapai. Setiap tahun setidaknya ada 2 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan.
“Pemerintah juga fokus membangun infrastruktur yang berhasil menurunkan disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur, serta konektivitas ekonomi yang lebih baik. Adalah pada masa pak Jokowi, BBM Satu Harga secara nasional,” ungkap dia.
Selain capaian bidang ekonomi, lanjut Romi, Presiden Jokowi menepati janji untuk menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Sebagai partai yang didirikan para santri, PPP menyambut keputusan ini dengan suka cita.
“Untuk mewujudkan komitmen PPP pada pendidikan pesantren, sejak pekan lalu sampai 6 bulan ke depan DPP PPP secara maraton menggelar pelatihan ToT membaca kitab kuning secara singkat dengan metoda Mu’allim di seluruh Indonesia, di mana santri dalam waktu 30 jam diharapkan sudah mampu membaca kitab,” ungkap dia.
Romi juga menyampaikan kebanggaannya kepada pemerintahan Jokowi-JK yang mampu mendorong Indonesia sukses menyelenggarakan Asian Games 2018 dan menempatkan Indonesia di peringkat ke-4. Di saat yang bersamaan, kata dia prestasi dibidang ekonomi juga tidak kalah hebat.
“Setelah 20 tahun, untuk pertama kalinya Indonesia mendapatkan predikat investment grade dari 3 lembaga rating utama internasional, yaitu Fitch Ratings, Moody’s, dan Standard and Poor’s atau S&P,” tutur dia.
Dalam kedaulatan energi, setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Indonesia berhasil menyepakati pengambilalihan 51% saham Freeport sejak beroperasi tahun 1967. Begitu juga Blok Rokan, Riau, yang merupakan blok migas terbesar akhirnya beralih tangan ke Pertamina setelah 47 tahun.
“Ini menunjukkan Pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi fokus pada nasionalisme kerja, bukan hanya bersilat lidah dan retorika,” tegas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar