Selasa, 29 Januari 2019

Rizal Ramli Sebarkan Informasi Sesat Terkait Utang Negara

Rizal Ramli Sebarkan Informasi Sesat Terkait Utang Negara
Ekonom senior, Rizal Ramli, mengakui kesalahannya terkait informasi bahwa Indonesia akan kembali berutang 2 miliar dolar AS atau sekitar 28,2 miliar rupiah jika kurs 14.100 rupiah per USD, dengan tingkat yield atau bunga atau disebut kelebihan utang mencapai 11,625 persen.
Namun selang beberapa jam, Rizal Ramli merevisi pernyataannya. Dia mengaku besaran yield 11,625 persen yang dicantumkan merupakan SUN lama. Menurutnya, yield terbaru utang Indonesia berkisar 8,5 persen
Pernyataan maaf itu kemudian dia posting di media sosial Twitter sama seperti saat dia menyebarkan data yang keliru itu.
“Mohon maaf terjadi kesalahan. Yield 11,625% adalah surat utang lama RI. Bukan rencana surat utang baru. Yield utang terbaru Indonesia sekitar 8,5%, tetap lebih tinggi dari Vietnam yang hanya 5-6%,” demikian diungkapkan Rizal Ramli, Senin (28/1/2019).
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti juga menyampaikan bantahan.
Berikut kutipannya :
Sehubungan dengan berita yang beredar tentang utang, dapat disampaikan:
– Pemerintah pada Maret 2009 menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam USD sebesar 2 milyar USD utk memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN 2009.
– Pada saat itu tengah terjadi Asia Financial Crisis, di mana terjadi goncangan pada pasar keuangan dunia, yg mengakibatkan peningkatan cost of fund, yg tergambar pada meningkatnya yield SUN valas mencapai 11.625%.
– SUN valas tsb akan akan jatuh tempo pada Maret 2019, dan itu yang diberitakan secara tidak benar seolah-olah SUN tsb akan diperpanjang dgn tingkat yield yang sama.
– Saat ini saja yield SUN dalam USD di pasar sekunder untuk tenor yang sama adalah sekitar 4.24%. Jadi jika SUN tsb akan di refinancing, yield yang akan dipakai adalah rate saat ini, yaitu sekitar 4.24%, bukan 11.625%.
– Jadi berita tersebut adalah TIDAK BENAR dan MENYESATKAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar