Sabtu, 23 Maret 2019

Pengawalan TPS oleh Massa BPN Merupakan Upaya Mengintimidasi Pemilih


Jakarta – Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’rif, Abdul Kadir Karding bahwa ungkapan BPN Prabowo-Sandiaga terkait paslon 02 hanya bisa kalah karena kecurangan dan meminta masyarakat menjaga suara di TPS menunjukkan tim Prabowo-Sandi memobilisasi massa untuk melakukan intimasi melalui imbauan menjaga TPS.
Suasana panas terjadi meski Pemilihan Umum belum dimulai, kubu calon Presiden dan Wakil Presiden no urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno, sudah sesumbar.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto–Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengatakan, paslon 02 hanya bisa dikalahkan dengan kecurangan.
Karena itu, ia meminta masyarakat untuk menjaga suara mereka mulai dari tempat pemungutan suara (TPS).
Ia menjelaskan, masyarakat harus memastikan siapa saja yang datang ke TPS. Saat penghitungan suara, kata dia, juga harus dipastikan tidak ada yang merusak kertas suara.
BPN Prabowo-Sandiaga sedang membangun pola bahwa tidak ada yang dapat mengalahkan Prabowo-Sandiaga kecuali kecurangan sementara hingga saat ini belum ada yang bisa menjamin siapa pemenang Pemilu.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan, apa yang dikatakan Andre menunjukkan bahwa tim Prabowo-Sandiaga memobilisasi massa untuk melakukan intimidasi melalui imbauan untuk menjaga di TPS.
“Kami melihat ada pola yang sedang dibangun oleh BPN, yaitu tidak ada yang dapat mengalahkan mereka kecuali kecurangan. Sementara, hingga saat ini belum ada pihak yang bisa menjamin siapa pemenang pemilu,” ujar dia di Jakarta, Jumat (22/3).
Menurut Karding, hal itu berbahaya karena terindikasi pada upaya intimidasi kepada pemilih. Terlebih tim Prabowo-Sandi sangat gencar menginstruksikan untuk menjaga TPS.
“Sikap intimidasi seperti itu dapat memunculkan polarisasi masyarakat. Jangan hanya demi kemenangan, kerukunan masyarakat dikorbankan,” tegasnya.
Abdul Kadir Karding menambahkan bahwa apa yang dilakukan tim Prabowo-Sandiaga sangat berbahaya karena terindikasi sebagai upaya intimidasi yang dapat merusakan kerukunan masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar