Senin, 29 April 2019

Bulog Persiapkan Ekspor Beras RI


Perum Bulog tengah mempersiapkan ekspor beras ke sejumlah negara sebagai upaya untuk memperluas pasar beras dengan cara memperkuat kesiapan stok, kualitas, serta harga beras yang kompetitif di pasar global.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, menyatakan, saat ini Bulog sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian.
“Kita serap dan produksi beras berkualitas dengan memaksimalkan teknologi, sehingga kita bisa ekspor,” kata Buwas, dalam Perayaan HUT Bulog ke-52 di Jakarta, Sabtu (28/4).
Buwas mengatakan tantangan Bulog untuk melakukan ekspor beras ada pada kualitas dan harga. Menurut dia, kualitas tak lagi dapat di tawar untuk dapat masuk ke pasar ekspor. Sementara soal harga, ia menyebut rata-rata harga beras di negara tujuan ekspor yang disasar Bulog lebih murah daripada Indonesia.
“Sedang kita atur semua, dengan kita lakukan perbaikan-perbaikan sehingga kita bisa tekan biaya produksi agar harga lebih rendah tanpa menurunkan kualitas,” katanya.
Berdasarkan data jumlah beras di gudang Bulog mencapai 2 juta ton dan pada Mei 2019 merupakan musim panen raya yang ditargetkan Bulog menyerap 500 ribu ton. Sehingga stok beras diperkirakan lebih dari 3 juta ton di penghujung 2019.
Artinya, ketersediaan stok beras menjadi tantangan Bulog untuk melakukan ekspor beras dengan menjamin kualitas dan harga melalui perbaikan-perbaikan sehingga biaya produksi dapat ditekan dan harga lebih rendah tanpa menurunkan kualitas.
Buwas mengatakan, pada pekan ini pihaknya siap menjajaki kerja sama dengan negara lain untuk membuka pasar ekspor. Hal ini karena seiring tengah berlangsungnya musim panen raya padi.
Sementara, seiring beralihnya mekanisme penyaluran Beras Sejahtera menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), beras yang di produksi Bulog tidak lagi menjadi satu-satunya pilihan wajib bagi para penerima bantuan.
Program BPNT membuat penerima dapat menggunakan bantuan dari pemerintah untuk memilih beras yang disediakan agen penyalur e-warong. Itu sebabnya, Bulog mulai kehilangan pasar beras dan wajib bersaing di pasar bebas bersama para perusahaan swasta nasional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar