Jumat, 24 Mei 2019

Lemhanas Minta Masyarakat Menjaga Persatuan Bangsa


Pesta demokrasi lima tahunan telah usai, namun membangun kebersamaan masih menjadi tantangan trsendiri yang dihadapi bangsa Indonesia.
Di era kekinian seperti sekarang ini secara nyata tidak bisa terpisahkan oleh teknologi. Meskipun teknologi semakin pesat, justru hal itu mencederai pemilihan umum yang terselenggara dengan baik karena hoaks tersebar di sosial media.
Di usianya yang ke-54, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menggelar serangkaian acara dengan orasi ilmiah bertemakan “Memelihara Nilai-nilai Kebangsaan di Era Kekinian”.
Gubernur Lemhannas RI Agus Widjojo mengatakan, tema yang diangkat Lemhannas ini sangat relevan dengan era kekinian yang serba teknologi.
“Topik ini sangat relevan dengan keadaan Indonesia saat ini. Di mana era kekinian yang tidak terpisahkan oleh teknologi. Meskipun teknologi semakin pesat, justru mencederai pemilihan umum yang terselenggara dengan baik karena hoaks tersebar di sosial media. Apalagi telah mendapat apresiasi oleh dunia internasional,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Sebagai salah satu komponen bangsa, Agus mengajak tetap membangun kebersamaan seusai terselenggaranya Pemilu Serentak 2019. Agus juga mengingatkan bahwa Indonesia sebagai bangsa memiliki tantangan, yakni bersatu menjaga persatuan bangsa.
“Karena itu, melalui Lemhannas, kita yakin akan bisa menjaga moral bangsa. Selama 54 tahun eksis, saya memberikan apresiasi karena berbagai capaian Lemhannas RI di berbagai kegiatan. Meskipun kami sadar bahwa kami memiliki kekurangan. Berbekal capaian yang telah diraih, untuk menghadapi ini Lemhannas berusaha untuk berpikir kritis dalam memahami berbagai kasus,” katanya.
Tenaga Profesional Bidang Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional Dadan Umar Daihani mengatakan, tidak mudah memelihara persatuan di tengah era teknologi yang semakin pesat.
“Sungguh suatu kebanggaan untuk menyampaikan orasi ilmiah pada ulang tahun Lemhannas ke-54 hari ini. Apalagi kami melihat bahwa tahun 2018 dan 2019 menjadi tahun yang merisaukan, yakni proses demokrasi Indonesia lima tahunan terselenggara. Tentu dinamika sosial politik yang memanas akibat proses ini akan menjadi pembelajaran bagi Indonesia,” ujarnya.
Menurut Dadan, kedewasaan demokrasiIndonesia mengalami kecenderungan yang berkualitas. Pelaksanaan pemilu juga cukup baik dan dilakukan secara reguler. Pemilihan presiden juga berjalan secara reguler. Pemilihan presiden yang dilaksanakan serentak juga berjalan baik meski masih ada gesekan oleh beberapa komunitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar