Selasa, 30 Juli 2019

Polri dan Interpol Bekerja Sama Lacak Keberadaan Buronan Teroris

Komitmen Polri menumpas para pelaku terorisme bukan isapan jempol belaka. Tak tanggung-tanggung Polri bekerja sama dengan Interpol dalam upaya menangkap para buronan kasus terorisme yang diduga bersembunyi di luar negeri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, mengatakan kerja sama dengan Interpol tersebut untuk mengejar para buronan dari jaringan Jemaah Islamiyah (JI) dan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang berbaiat kepada ISIS.
“Saat ini Densus 88 Anti Teror sedang intens berkomunikasi dengan antiteror dari Filipina, Afganistan, Malaysia dan berkoordinasi dengan Interpol melalui Divisi Hubinter,” ungkapnya, seperti dikutip dari Antara Jakarta, Senin (29/7).
Sebelumnya Mabes Polri merilis terduga teroris Andi Baso diduga berada di Filipina Selatan. Baso merupakan buronan kasus pengeboman Gereja Oikumene Samarinda tahun 2016. Ia juga diduga yang memberangkatkan pasutri yang menjadi pelaku bom bunuh diri gereja di Jolo, Filipina Selatan.
Polri juga mendeteksi terduga teroris Saefulah yang diduga berada di Khurasan. Khurasan merupakan area yang berada di irisan antara Iran, Uzbekistan, dan Afghanistan.
Diketahui, Saefulah berperan sebagai pengendali kelompok JAD. Saefulah diketahui telah menerima dana dari 12 pengirim yang berasal dari beberapa negara melalui jasa pengiriman uang Western Union.
“DPO dari WNI diduga masih berada di Khurasan,” ujar Dedi.
Keberadaan WNI pelaku terorisme yang berada di Khurasan diketahui setelah ditangkapnya teroris Novendri beberapa waktu lalu. Novendri sendiri berperan sebagai penyalur dana JAD Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar