Selasa, 06 Agustus 2019

Kedok Agama Kebaca PA 212 Ada Gelagat Dirikan Parpol


Sejak awal segerombolan orang yang menjual agama demi kepentingan kelompoknya sudah terendus. Mereka menunggangi partai politik besar agar mimpinya mendirikan khilafah Islamiyah di negeri ini tercapai.
Namun niat busuk itu pun kandas setelah junjungannya Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 kemarin telah kalah dan mengubur mimpi itu.
Kini segerombolan Ulama sesat yang tergabung dalam PA 212 terlihat frustasi ketika sibuk mendukung capres yang dianggapnya akan mengakomodasi agenda mereka namun pada kenyataanya terjungkal.
PA 212 frustasi akibat terjebak dalam drama politik praktis dan telah mati-matian mendukung Capres yang dianggapnya akan mengakomodasi agenda mereka yang ternyata hanya wacana, akhirnya mereka ingin membentuk Parpol.
Sebenarnya gelagat itu sejak awal sudah terbaca, bahwa semua aksi yang mengatasnamakan Islam hanyalah kedok untuk menutupi obsesi dalam mengusung agenda politik.
Saat ini PA 212 mencoba meninggalkan kesan hanya mendompleng kepada partai politik, sementara agenda mereka tidak bisa disisipkan kepada partai yang didukungnya.
Sejak awal mereka terobsesi untuk menjejalkan berlakunya syariat Islam melalui partai yang ditunggangi dan merancang kekuatan untuk mempromosikan gagasan Khilafah Islamiyah. Namun karena gagal, mereka mencoba peruntungannya dengan mendirikan partai sendiri, dimana tujuan utama pendirian Parpol tersebut sudah terendus sejak dulu.
Sebagaimana yang kerap kita saksikan, massa yang menamakan diri PA 212 seperti menampakkan diri sebagai pejuang penegakkan syariat Islam, karena mereka tidak berafiliasi kepada partai manapun. Dan ketika kelak akan memiliki partai politik sendiri, karakter sebuah partai politik, dengan sendirinya akan terbentuk secara alamiah.
Kiblat perjuangan mereka sendiri nanti akan dinilai oleh calon pemilihnya.
Sebagaimana kita saksikan dalam aksi-aksi unjuk rasa mereka, selalu ada tema yang membuat mereka menyerang pihak pemerintah, meskipun dibungkus dengan tuntutan tentang kepentingan agama, namun kita juga mudah melihat ada agenda politik di balik aksi-aksi tersebut.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar