Sabtu, 10 Agustus 2019

Sapi Kurban Jokowi untuk Rakyat yang Dihina Kaum Pembenci

Ada-ada saja tingkah para pemuja kebencian yang suka nyinyir. Apapun yang dilakukan Presiden Joko Widodo selalu saja jadi bahan cibirian.
Rasanya emang kurang afdol kalo sedetik tidak menghujat Jokowi. MasyaAllah!
Bayangkan saja Sapi Kurban 1 Ton milik Jokowi yang dibelikan karpet seharga Rp 2 juta saja digosipkan. Sampe-sampe nih orang yang tidur dibawah kolong dibawa-bawa. Busyet!
Parahnya lagi sang penyiyir juga bisa menentukan hukumannya di akhirat.
Presiden Jokowi memang memiliki tradisi membeli sapi kurban.
Sebelumnya pada 2018, sapi kurban milik Jokowi yang bobotnya juga satu ton lebih dikurbankan untuk warga Polewali Mandar. Sapi Jokowi dikurbankan di Masjid Raya Wonomulyo.
Efeknya nih, para peternak kini bersaing merawat sapi-sapi peliharaan mereka agar tumbuh sehat dan super agar kelak dipilih menjadi sapi kurban presiden. Bagus kan?
Dan menurut para peternak mengatakan, saat sapi mereka dipilih Presiden, bukan hanya soal harga sapinya yang naik dua kali lipat, melainkan mereka juga bangga sapi dibeli orang nomor satu di Indonesia.
Hal itu lah yang kini memotivasi Abdul seorang peternak untuk mengembangkan sapi lebih baik.
Tahun ini sapinya dibeli Jokowi dengan harga Rp 85 juta atau hampir tiga kali lipat dari harga lokal.
Nah inilah orang-orang yang sedikit kurang kerjaan tak lain hanya sirik. Apakah orang-orang nyinyir itu mau jadi sapi seperti sapi milik Pak Jokowi? Yang diperlakukan dengan baik, tetapi berakhir dengan disembelih. Ngiri kok sama sapi.
Sebetulnya niat Presiden Jokowi sebenarnya mulia. Sapi kurban miliknya diperlakukan dengan baik agar hingga tiba saat disembelih nanti tidak mengalami stress hingga menurunkan berat badan si sapi. Jika si sapi sehat dan berat badannya bertambah, nantinya juga untuk membahagiakan rakyat kecil, karena semakin banyak yang mendapatkan daging sapi sehat dan berlimpah.
Sekali lagi niatnya untuk rakyat, bukan untuk pribadi. Catat itu!
Sebenarnya juga nih orang-orang nyinyir itu pada dasarnya sudah benci pada Jokowi. Maka hal baik apapun yang dilakukan Presiden Jokowi, akan selalu dianggap buruk dan dicela. Bahkan mereka berani mempertanyakan hukuman apa yang paling pantas atas perbuatan seseorang.
Sejak kapan mereka menjadi panitia penentuan hukuman di akhirat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar