Minggu, 06 Oktober 2019

Waspada Ancaman Teroris Menjelang Pelantikan Presiden dan Wapres


Pemerintah diminta waspada terhadap kemungkinan adanya serangan terorisme menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 yang tinggal dua pekan lagi.
Menurut pengamatan pakar terorisme dari Universitas Padjadjaran Muradi mengatakan, ancaman itu mungkin saja terjadi. “Jangan disepelekan dan harus segera diantisipasi,” tegasnya dalam diskusi bertajuk “Mewaspadai Ancaman Terorisme Jelang Pelantikan Jokowi” di hotel Ibis Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Pelantikan Joko Widodo sebagai presiden untuk periode kedua tinggal menghitung hari. Namun, skenario penggalan terus bermunculan di tengah aksi kerusuhan yang mewarnai sejumlah daerah di Tanah Air.
Muradi menilai, sangat terbuka kemungkinan teroris menunggangi aksi-aksi demonstrasi yang marak belakangan ini. Para teroris tersebut merupakan anggota jaringan lama yang menunggu dan memanfaatkan momentum.
“Mereka ini bukan lone wolf, pasti sudah ada jaringan lamanya, bisa JAD (Jemaah Ansharut Daulah), bisa kelompok lain,” ujarnya.
Karena itu Muradi meminta agar Pemerintah mengantisipasi adanya kemungkinan serangan terorisme, dan hal itu kata dia harus dilakukan oleh semua pihak.
“Jangan hanya mengandalkan kepolisian, warga harus waspada,” kata Muradi
Sementara itu, mantan narapidana terorisme, Ustaz Abu Fida, membenarkan kekhawatiran Muradi. Abu Fida menjelaskan, kelompok-kelompok teroris selalu mencari cara baru untuk mewujudkan eksistensi.
Menurut dia, jenis serangan bisa bervariasi mulai dari yang keras sampai yang soft. Mulai dari bom, sampai serangan fisik, bisa juga simbolik seperti pengibaran bendera.
“Saya ini mantan, saya yakin kelompok-kelompok ini benar-benar ada, bukan rekayasa intelijen,” ungkapnya.
Sementara Pengamat intelijen Ridlwan Habib menilai kewaspadaan harus ditingkatkan di hari-hari menjelang pelantikan. Pasalnya, teroris selalu mencari kesempatan untuk menunjukkan eksistensinya.
“Terutama pada tanggal tanggal penting, 19 dan 20 Oktober 2019. Semua pihak harus waspada terutama aparat keamanan,” ujarnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar