Kamis, 14 November 2019

Jokowi Lebih Bijak Tanggapi Polemik Anggaran DKI Jakarta, Meskipun Anies Sering Nyinyir


Presiden Joko Widodo menyinggung soal pengawasan anggaran daerah di hadapan seluruh gubernur se-Indonesia.
Jokowi mengatakan pengawasan anggaran tidak hanya berada di tangan pemimpin daerah. Ia lantas menyinggung kisruh anggaran DKI Jakarta yang menjadi sorotan.
Belum lama ini anggaran Pemprov DKI tengah disorot setelah diketahui adanya usulan anggaran lem Aibon puluhan miliar rupiah. Namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memberikan penjelasan. Anies menjelaskan bahwa anggaran-anggaran ganjil itu adalah akibat dari dua faktor, yakni petugas peng-input data yang tidak tertib, serta sistem e-budgeting yang masih belum sempurna.
“Yang namanya orang, pekerjaan itu banyak sekali. Saya berikan contoh di DKI. Yang namanya mata anggaran itu 57 ribu. Kalau ada yang keliru, satu-dua-tiga segera cepat diingatkan,” kata Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Rabu (13/11/2019).
Jokowi lantas memerintahkan aparat penegak hukum agar bertindak dengan hati-hati bila memang ada keanehan ditemukan dalam anggaran daerah. Sebab, menurut Jokowi, tidak semua hal-hal janggal dalam pembahasan anggaran daerah adalah tindak pidana.
Dia meminta jajaran penegak hukum agar lebih dahulu mengingatkan para kepala daerah jika ada indikasi masalah di awal pelaksanaan proyek.
“Nggak mungkin kontrol segitu banyak. Nggak mungkin seorang gubernur, bupati, wali kota. Diingatkan awal-awal sebelum dia bekerja melaksanakan program itu,” ujarnya.
Dalam menanggapi polemik anggaran DKI Jakarta yang menyudutkan Anies Baswedan, Presiden Jokowi justru terlihat bijaksana. Meskipun Anies Baswedan kadang membangkang dan suka nyinyir kepada Presiden Jokowi serta kepada program Pemerintah Pusat. Ini membuktikan Presiden Jokowi adalah pemimpin yang tidak menyudutkan apalagi underestimate walaupun Anies Baswedan terlihat tidak bisa bekerja mengawasi anggaran DKI Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar