Senin, 25 November 2019

MUI Kumpulkan Ormas Untuk Sertifikasi Pendakwah


JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) membuka sertifikasi dai (pendakwah).Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat Cholil Nafis mengatakan organisasi kegaamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dipastikan mengikuti standarisasi itu.
“MUI kan kumpulan seluruh ormas. MUI enggak berdiri sendiri. Berarti sudah satu korps di MUI, di sana sudah ada orang NU ada Muhammadiyah,” kata Cholil di Jakarta, Kamis, 21 November 2019.
Standarisasi dilakukan untuk penyamaan visi pendakwah. Cholil menegaskan langkah ini perlu diambil.
“Perlu penyamaan persepsi untuk tafhimul afkar atau penyaaman pola fikir, dan tafhimul harokah yaitu koordinasi langkah-langkah dakwah,” ujar dia.
Standarisasi ini akan bermula dari kursus dai. Secara teknis ada tiga materi yang akan diberikan, seperti Islamisasi, kebangsaan, dan metode dakwah.
Cholil menjelaskan dai yang berceramah di publik dan lingkungan pemerintahan tak akan berbeda. Seluruh dai memiliki persepsi yang sama saat berceramah.
“Kalau kita enggak ada dai pemerintahan, enggak ada swasta, semua sama. Karena ada pakta integritas, mereka memenuhi kriteria dakwah yang digariskan MUI,” tambahnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) membuka gelombang pertama sertifikasi dai (pendakwah). Sebanyak 80 peserta lolos tahap awal seleksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar