Minggu, 24 November 2019

Perintah Tegas Jokowi ke Prabowo Soal Alutsita


Jakarta – Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Menhan Prabowo Subianto perkuat industri pertahanan dalam negeri kian spesifik. Jokowi ingin Prabowo tak beli beli alutsista dengan teknologi ‘jadul’.
Prabowo sejak ditunjuk sebagai Menhan diingatkan Jokowi untuk membeli alutsista di dalam negeri. Alasannya, agar Indonesia tidak melulu bergantung impor.
Dalam rapat terbatas di Kantor Presiden siang tadi, Jokowi mempertegas arahan untuk Prabowo. Jokowi meminta pengadaan alutsista harus memperhitungkan kalkulasi hingga teknologi terbaru.
“Ini akan memengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang,” kata Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).
“Jangan sampai pengadaan alutsista kita lakukan dengan teknologi yang sudah usang, yang sudah ketinggalan, dan tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang,” imbuhnya sebelum mempersilakan Prabowo menyampaikan materinya.
Rapat terbatas ini juga dihadiri Kapolri Jenderal Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAU Marsekal Yuyu Sutisna, KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji, Wakil KSAD Letjen Tatang Sulaiman, Menkeu Sri Mulyani, hingga Menperin Airlangga Hartarto. Wapres Ma’ruf Amin tidak mendampingi Jokowi karena tengah kunjungan kerja di Jawa Barat.
Dalam rapat itu, Jokowi juga ingin ada pemetaan yang jelas soal pengembangan industri pertahanan di dalam negeri. Paling penting, kata Jokowi, yakni melibatkan BUMN hingga pihak swasta.
Sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor alutsista dari luar negeri,” kata Jokowi.
Selain itu, Prabowo dkk juga diminta soal kepastian penguatan sumber daya manusia di industri pertahanan dalam negeri. Jokowi tidak ingin orientasi pengadaan alutsista sekadar memenuhi penyerapan anggaran semata.
“Kita harus memastikan SDM industri pertahanan kita betul-betul diperkuat, dan jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran, mampu membelanjakan anggaran sebanyak banyaknya, apalagi orientasinya sekedar proyek. Sudah stop yang seperti itu. Tapi orientasinya betul-betul strategic partnership, untuk peningkatan kemandirian dan daya saing bangsa sehingga kita memiliki kemampuan memproduksi alutsista yang tadi dikerjasamakan,” ujar Jokowi.
Merespons arahan Jokowi, Prabowo tegas sepakat soal ‘orientasi proyek’. Dia akan menyisir seluruh pembelanjaan alutsista. Prabowo juga menyampaikan, arahan Presiden ialah tidak boleh ada kebocoran anggaran.
“Iya benar. Ya kita akan review semua, kita akan melihat. Beliau (Jokowi) sangat tegas lagi kepada saya, tidak boleh lagi ada kebocoran, tidak boleh ada penyimpangan, tidak boleh ada penyelewengan uang, sangat berat didapat uang rakyat dari pajak,” kata Prabowo usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).
“Jadi itu terus-menerus ditekankan Bapak Presiden kepada saya dan saya menyambut sangat baik perintah itu. Kita benar-benar ingin jaga tidak ada kebocoran, tidak ada penggelembungan, market-market yang tidak masuk akal ini sudah kita berusaha,” jelas Prabowo.
Prabowo menekankan akan menyisir semua proyek. Harga dan teknologinya juga akan dicek.
“Kita benar-benar lihat, dibutuhkan oleh pasukan kita di depan TNI AD, AL dan AU, apa yang benar-benar mereka butuh,” kata Prabowo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar