Senin, 16 November 2020

Jokowi Optimistis Ekonomi Indonesia Lekas Pulih Usai Covid-19



Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) optimistis perekonomian Indonesia segera pulih setelah terdampak krisis akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Akibat pandemi ini, Jokowi menerangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 2,97 persen di triwulan pertama. Kemudian, pada triwulan kedua tahun minus 5,32 persen.

"Tetapi dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dan saya meyakini insyaallah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan," kata Jokowi dalam sambutannya di Acara Puncak HUT Partai Golkar, Sabtu (24/10).


Jokowi mengklaim dari sejumlah indikator strategis selama triwulan ketiga tahun ini, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan perbaikan. Ia mencontohkan harga pangan seperti beras tetap terjaga, jumlah penumpang angkutan udara di bulan Agustus 2020 naik 36 persen dari bulan sebelumnya.

Kemudian neraca perdagangan September 2020 juga surplus US$2,44 miliar, serta Purchasing Managers Index (PMI) mulai memasuki tahap ekspansi kembali dan telah terjadi peningkatan konsumsi.

"Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka luas," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan dampak dari pandemi Covid-19 telah menciptakan efek domino dari kesehatan hingga persoalan sosial dan ekonomi. Itu, kata dia, bukan di Indonesia saja tetapi juga di negara-negara lain di dunia.

"Perekonomian di berbagai negara mengalami kontraksi, bahkan resesi. Tak ada yang kebal dari pandemi, termasuk negara kita Indonesia" ucap Jokowi.

Pandemi Covid-19 diketahui pertama berasal dari kota Wuhan, China yang lalu tersebar hingga ke seluruh dunia menjadi bencana kesehatan global sejak awal tahun ini. Di Indonesia sendiri kasus pertama Covid-19 diungkap Jokowi pada 2 Maret lalu.

Sejak saat itu, hingga per Sabtu (24/10) akumulatif positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 385.980 kasus. Dari jumlah tersebut, ada 309.219 sembuh dan 13.205 orang meninggal.



Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar