Senin, 14 Desember 2020

Semakin Banyak Tokoh di Papua Mendukung Otsus

 


Sejumlah tokoh dari berbagai kalangan di Papua dan Papua Barat semakin banyak yang mendukung keberlanjutan pelaksanaan otonomi khusus (Otsus) di Papua dan Papua Barat sebut saja beberapa nama seperti Bani Tabuni yang juga Kepala Suku Pegunungan Tengah di Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura; Gerson Yulianus Hassor, salah seorang kepala suku di Kota Jayapura; Lewi Mandacan, Kepala Suku Kampung Petrus Kafiar; Ali Kabiay, Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua; Barens Agaki selaku Ketua Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Waropen; Sepater Ayomi, Ketua Dewan Adat Wilayah Saireri dan lain-lain.


Mereka juga memiliki pernyataan yang positif terkait pentingnya Otsus di tanah Papua untuk dilanjutkan antara lain : pertama, Otsus merupakan salah satu solusi untuk kesejahteraan masyarakat di Papua. Otsus merupakan satu bentuk kepedulian pemerintah pusat untuk Papua demi kesejahteraan masyarakat. Otsus juga menjadi solusi pembangunan berbagai sektor kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu Otsus merupakan solusi tepat untuk mendongkrak kemajuan Papua.


Kedua, segelintir kelompok yang menolak Otsus Jilid II diduga ditunggangi kelompok tertentu, apalagi mereka itu tidak paham sebenarnya Otsus itu sangat penting. Sekelompok orang yang menolak perpanjangan otonomi khusus (Otsus) jilid II yang disinyalir merupakan para pendukung OPM, maka sikap mereka sangat keliru karena Otsus selama ini sangat membantu pembangunan pada segala bidang di Papua.  Oknum-oknum yang menyatakan Otsus gagal adalah keliru. Justru Otsus sangat berguna bagi masyarakat Papua dan menjadi catatan penting adalah Otsus yang sudah berjalan selama ini harus dievaluasi agar lebih optimal, bukan untuk ditolak. Masyarakat Papua patut berbangga karena pemerintah pusat memberikan Otsus, salah satu contohnya adalah kesempatan yang besar bagi anak Papua dalam mendapatkan segala pelayanan.

Ketiga, pemerintah pusat mengusut penggunaan dana Otsus selama 20 tahun yang telah diberikan kepada pemerintah daerah. Jika penggunaan dana Otsus dilakukan secara transparan, maka harapannya pada saat Otsus Jilid-2 diberlakukan, maka dana yang digelontorkan tidak disalahgunakan lagi dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Papua dan Papua Barat, seperti dana desa yang diberikan oleh Presiden Jokowi, peruntukannya sudah sesui dan jelas dengan tujuan serta harapan masyarakat. Dengan adanya perpanjangan otonomi khusus (otsus) di tanah Papua, menjadi terobosan yang bijaksana dan baik untuk masyarakat Papua. Untuk mengejar ketertinggalan di tengah masyarakat Papua, maka dana Otsus dapat dikelola lebih baik, sehingga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Papua. Selama ini, dana yang saat ini dirasakan langsung oleh masyarakat adalah dana kampung, sehingga diharapkan dana Otsus dapat disalurkan secara langsung ke masyarakat seperti pengelolaan dana kampung.

Keempat, Otsus untuk rakuyat Papua tetap Dilanjutkan Namun yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan evaluasinya sehingga lebih menyentuh kepada masyarakat. Maraknya penolakan Otsus adalah salah karena Otsus merupakan hak orang Papua. Masyarakat dan pemuda di Papua Bersatu dan bersama-sama mendukung pelaksanaan keberlangsungan Otsus di Papua sehingga Papua kedepan lebih baik dari sekarang.

Kelima, Ketua Dewan Adat wilayah sairei, yang memegang wilayah adat dari Tanjung Ayomi hingga Tamakuri menegaskan, ke depannya dana otonomi khusus harus diawasi secara ketat sehingga tidak nyangkut di oknum pejabat orang Papua yang sengaja bermain dana Otsus ini namun bisa langsung dirasakan kepada masyarakat bawah. Kepada seluruh masyarakat untuk sama- sama mendukung keberlangsungan Otonomi khusus sehingga dapat menjamin kesejahteraan masyarakat yang lebih baik lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar