Senin, 22 Maret 2021

Kabar Baik, Motor Listrik Gesits Sudah Hadir di NTB




MATARAM-Kondisi pasar otomotif yang melesu di tengah pandemi Covid-19 tak menghalangi tumbuh kembangnya kendaraan listrik. Di NTB, sudah ada tiga produsen lokal sepeda listrik. Terbaru, kini sudah ada main dealer produk sepeda motor listrik Gesits.

Motor ini booming sejak dipakai Presiden Joko Widodo 2019 lalu. Tak heran jika motor listrik karya anak bangsa ini cukup banyak menyita perhatian. ”Januari 2021 akhirnya kita buka main diler Gesits pertama di NTB,” kata Setiawan Sutanto, direktur Gesits Lombok, (21/3).


Sebagai diler motor listrik pertama di NTB, ia yakin masa depan kendaran bermotor listrik berbasis baterai khususnya Gesits akan sangat cerah. Apalagi kendaraan listrik ampuh mengurangi dampak efek rumah kaca hingga polusi lingkungan. Motor ini pun sudah bisa dipakai untuk menunjang aktivitas sehari-hari, layaknya motor konvensional di pasaran.


Dukungan pemerintah baik pusat, pun daerah juga cukup besar. ”Biasanya, inisiator akan selalu diingat konsumen. Sehingga saya optimis penjualannya di NTB tak kalah dengan motor konvensional,” ujarnya kepada Lombok Post.

Harga satu unit motor listrik Gesits di Lombok Rp 28,5 juta. Hanya ada satu tipe dengan tiga pilihan warna, yakni merah, putih, dan hitam. Selisih tambahan Rp 500 ribu untuk pembelian di sub diler Sumbawa. Motor ini juga dapat terkoneksi dengan anddorid untuk pengecekan kondisi.

Harganya memang sedikit lebih mahal dibanding motor konvensional. Namun, motor listrik sebenarnya justru lebih hemat jika dihitung untuk efek jangka panjang. Dari segi pajak kendaraan bermotor (PKB), misalnya. Tarifnya hanya Rp 18 ribu setahun. ”Hanya 10 persen dari PKB total yang harus dibayarkan untuk motor konvensional,” katanya.

Soal kecepatan, motor listrik Gesit lebih kencang untuk tarikan di awal. Setelah memasuki 40 kilometer, kecepatannya akan berkurang. Untuk menjaga daya tempuh, kecepatan motor listrik ini dibatasi, rata-rata 60-70 kilometer. Dengan kapasitas dinamo sebesar 5.000 watt, setara dengan motor 125 cc. Motor listrik Gesits juga sudah bekerja sama dengan BUMN PLN. Dengannya pengisian daya mulai 0 hingga 100 persen, hanya akan menghabiskan Rp 2 ribu perak. Bisa menempuh perjalanan hingga 50 kilometer, serta tanpa polusi udara dan suara. ”Dari sini kita lihat selisih biaya bensin dengan KWH meter PLN cukup jauh,” jelasnya.

Dalam tiga bulan, penjualan sudah 30 unit. Targetnya, 330 unit terjual sepanjang tahun ini. Menurutnya, dengan membeli dan menggunakan motor listrik anak bangsa, masyarakat telah membantu pemerintah mengurangi anggaran untuk subsidi BBM. Plus menjaga kelestarian lingkungan.

Kedepannya, Gesits berencana untuk memperkenalkan motor listrik dengan spesifikasi dynamo di bawah 5.000 watt. Dengan harga yang bisa lebih kompetitif agar lebih mudah dijangkau masyarakat. ”Jika penjualan dan pemakaian motor listrik sudah masif di pasaran, baterai ini mudah dibeli di berbagai toko-toko ritel,” katanya.

Diakuinya, muatan baterai yang besar membuat daya tampung bagian jok berkurang. Untuk menempuh jarak jauh di atas 50 kilometer, konsumen perlu membeli baterai tambahan. Apalagi SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) juga masih dalam proses pembangunan. ”Menyiasati hal ini, kami memberikan akses charging station seumur hidup bagi pemilik motor listrik di diler Gesits di Monjok, Sweta, Bertais, Rumak. Ada juga di Praya dan Kopang, serta Gelang Lotim dan Puin Sumbawa Besar,” jelasnya. (eka/r9)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar