Kamis, 20 Oktober 2022

Majukan Perekonomian, Menkominfo: Pemerintah Terus Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur!

 


Pembangunan infrastruktur yang masif menjadi salah satu kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, hingga memasuki tahun ketiga di periode keduanya memimpin, pemerintah di bawah Jokowi terus mengupayakan pemerataan pembangunan infrastruktur hingga ke wilayah pelosok Tanah Air.
 
Dalam tujuh tahun kepemimpinannya, Presiden Jokowi telah membangun 1.540 kilometer jalan tol, 29 bandara, dan sembilan konstruksi yang ditargetkan selesai di 2023. Selain itu, pemerintah menyelesaikan 12 bendungan dan sedang membangun 27 bendungan baru yang ditargetkan selesai pada 2024.
 
Pemerintah juga mendorong akselerasi pembangunan di berbagai desa untuk menopang aktivitas ekonomi masyarakat di seluruh penjuru Nusantara. Hingga saat ini, sepanjang 227 ribu km jalan desa telah dibangun. Hal tersebut didukung dengan pembangunan 1,3 juta meter jembatan di seluruh Indonesia.

Untuk memfasilitasi aktivitas ekonomi masyarakat, pemerintah membangun infrastruktur yang memadai dengan pembangunan 4.500 unit embung, 71 ribu unit saluran irigasi, 62.500 unit penahan tanah, serta 6.100 unit tambat perahu. Pemerintah juga membangun 10.300 unit pasar desa dan 57.200 unit BUMDes untuk mendukung aktivitas ekonomi rakyat.
Baca: Ekonomi Dunia Terancam Melemah, Sri Mulyani: Kita Harus Bangkit dan Pulih Bersama!

"Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Bapak Presiden Joko Widodo terus melanjutkan pembangunan infrastruktur yang telah dirintis pemerintahan sebelumnya," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dilansir dari Mediaindonesia.com, Kamis, 20 Oktober 2022.
 
"Pembangunan infrastruktur dilakukan secara akseleratif dengan tetap menjaga keseimbangan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan melalui berbagai program dan insentif APBN," tambahnya.
 
Di tengah dunia yang sedang mengalami tekanan luar biasa, kata Johnny, Indonesia bisa menjaga resiliensinya melalui kebijakan-kebijakan yang diambil. Stabilitas ekonomi pun dapat dijaga dengan baik. Ini terlihat dari pertumbuhan PDB nasional yang positif pada triwulan II-2022 yakni sebesar 5,4 persen secara kuartal ke kuartal.
 
"Angka pertumbuhan ekonomi yang positif ini tidak hanya mencerminkan angka agregat nasional saja. Secara spasial, seluruh provinsi di Indonesia juga mengalami pertumbuhan positif, dengan wilayah Sulawesi, Jawa, Maluku, dan Papua mengalami pertumbuhan relatif tinggi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional," terang Johnny.
 
Ia melanjutkan, meskipun laju inflasi bulanan Indonesia masih mengalami peningkatan sebesar 0,64 persen month-to-month dengan angka inflasi sebesar 4,94 persen year-on-year pada Juli 2022, namun posisi ini relatif moderat.
 
"Khususnya jika meninjau perkembangan inflasi di beberapa negara. Inflasi inti juga tetap terjaga pada tingkat 2,86 persen year-on-year sebagai hasil dari konsistensi kebijakan pemerintah dalam menjaga ekspektasi inflasi Indonesia," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar