Sabtu, 01 Desember 2018

Jokowi akan Undang PGRI ke Istana Bahas Nasib Guru


Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengundang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke Istana Negara. Jokowi menerima PGRI untuk membicarakan sejumlah 'masalah besar'. Apa itu?

"Minggu depan akan saya mengundang Ibu Ketua (Ketua PGRI Unifah Rosyidi) beserta jajaran pengurus datang ke Istana berbicara masalah-masalah besar yang kita hadapi," kata Jokowi saat menghadiri puncak peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tahun 2018 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/12/2018).

Salah satunya Jokowi ingin membicarakan soal pemotongan tunjangan guru sertifikasi. Ia menegaskan para guru tidak perlu khawatir soal hal tersebut.

"Tetapi coba kita lihat ini urusan sakit, urusan umrah, haji, yang dulu dipotong sertifikasinya sekarang tidak kan. Karena kita sudah keluarkan peraturan mengenai itu ,karena kita tahu bahwa umrah dan haji ini merupakan kompetensi sosial. Masa umrah dipotong, naik haji dipotong, ini sesuatu yang tidak benar yang telah saya luruskan dengan peraturan yang telah keluar," ujarnya.

Jokowi mengatakan telah memerintahkan Kemendikbud, Kemenristekdikti, dan Kemenag untuk mempermudah birokrasi bagi guru. Ia mengaku tak ingin membebani guru dengan tugas administrasi yang memberatkan.

"Mengingat tugas guru yang mulia dan sangat berat tersebut, saya tidak ingin para guru masih dibebani dengan tugas-tugas administrasi yang berat. Ini saya rasakan dan saya dengar apabila saya ke daerah-daerah. Karena setiap saya ke daerah pasti ketemu pengurus dan anggota PGRI," sebut Jokowi.

"Keluhan-keluhan itu saya dengar, saya tidak ingin para guru menjalani proses birokrasi yang sangat berbelit-belit. Ngurus sertifikasi berbelit-belit, saya tahu ini. Tapi ini juga menyangkut kabupaten, kota, provinsi, dan juga pusat. Ini akan kita awasi terus agar proses-proses itu bisa berjaan dengan cepat dan sederhana," imbuhnya.

Dalam acara itu, Jokowi berterima kasih dan memberi penghargaan kepada para guru di Indonesia dalam menjaga moral anak-anak bangsa. Dia mengapresiasi guru berperan besar mengajarkan para siswa-siswi budi pekerti dan kecintaan terhadap bangsa.
(tsa/hri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar