Minggu, 02 Desember 2018

Presiden Jokowi Meresmikan Tol Bocimi

Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Bogor- Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi 1 sepanjang 15, 3 km pada 1 Desember 2018.
Tol tersebut diketahui mangkrak 21 tahun sejak 1997 karena terkendala pembebasan lahan dan investor yang berganti-ganti.
Tanda tangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) oleh Konsorsium Bukaka Teknik Utama dilakukan pada tahun 2007, atau berselang 10 tahun sejak penetapan pemenang.
Investor pun sempat berkali-kali bergantian untuk proyek ini hingga akhirnya pada tahun 2015, PT Waskita melalui anak usahanya Waskita Toll Road secara bertahap mengambil alih kepemilikan jalan tol-jalan tol yang dikuasai MNC Toll Road.
Pada Februari 2015, groundbreaking dilakukan untuk konstruksi seksi I jalan tol Bocimi dengan rute Ciawi-Cigombong. Groundbreaking kali ini menjadi yang terakhir karena sejak saat itu pekerjaan fisik jalan tol mulai benar-benar menunjukkan wujudnya.
Tol Bocimi sendiri memiliki total panjang 54 kilometer (km) yang terdiri atas lima seksi. Meski baru satu seksi, namun beroperasinya tol Bocimi seksi I mampu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di wilayah timur dan selatan Bogor, sehingga mobilisasi akan semakin lancar.
Presiden Jokowi mengatakan, dengan beroperasinya Jalan Tol Bocimi Seksi 1 dari Ciawi hingga Cigombong dapat memangkas jarak tempuh dari yang tadinya 1-2 jam menjadi sekitar 20 menit.
“Mobilitas orang dan barang, mahalnya transportasi, harus betul-betul bisa kita selesaikan dengan nantinya selesai jalan tol ini sehingga kita harapkan bisa berkembang ekonomi yang ada di Sukabumi terutama sisi pariwisata yang kita lihat saya kira memiliki kekuatan yang besar dan bisa berkembang dengan baik,” kata Jokowi.
Nantinya apabila Tol Ciawi – Sukabumi sudah beroperasi penuh, jalan tol tersebut dapat menjadi jalan alternatif menuju Jawa Barat bagian selatan.
Terutama bagi angkutan logistik yang selama ini harus berhadapan dengan kemacetan pada ruas jalan Ciawi-Cigombong-Cicurug-Cibadak.
Tol Ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh Bogor-Sukabumi yang berjarak sekitar 67 km bila melalui jalan arteri, dari semula sekitar 4,5-5 jam menjadi sekitar 40 menit.
“Paling tidak ini bisa mengurai kemacetan Bogor, Ciawi, sampai Cigombong. Kita harapkan nanti pada 2020 selesai kemudian diteruskan ke Cianjur dan menuju ke sana lagi di Bandung. Ada alternatif-alternatif dari Bandung ke Jakarta,” jelasnya.
Presiden Jokowi menargetkan penyelesaian jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi ini selesai pada 2020. “Begitu ini selesai nanti di 2020 terus ke Cianjur, terus ke Bandung.
Langsung nanti ke timur lagi ke Cilacap, nanti ke timur lagi ke Yogya. Artinya yang selatan juga kita kerjakan dalam waktu secepat-cepatnya,” ujarnya.
Jokowi pun menilai bahwa pembebasan lahan bukanlah masalah dalam proses penyelesaian jalan tol tersebut.
“(Pembebasan lahan) bukan masalah. Lagi dalam perjalanan konstruksi itu pasti ada pembebasan lahan yang satu-dua (sulit) tapi enggak ada keluhan ke saya.
Artinya baik-baik saja. Masih sesuai target di 2020 Insya Allah rampung,” ungkap Presiden.
Apalagi pemandangan sepanjang jalan tol tersebut menurut Jokowi sangat cantik, apalagi Sukabumi memiliki potensi semuanya di bidang pariwisata seperti ‘geopark’, pantai, gunung.
“Pemandangannya indah, cantik. Itu mungkin yang menyebabkan ini molor-molor pemandangannya bagus tadi. Kita harapkan dengan keindahan itu nanti pariwisata dan ekonomi yang ada di Sukabumi itu betul-betul terbuka dan berkembang,” katanya.
Presiden Jokowi telah mewujudkan pembangunan proyek strategis yang mangkrak agar dapat dioptimalkan penggunaannya bagi masyarakat. Hal itu menunjukan bahwa Presiden Jokowi berkomitmen kuat memajukan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar