Jumat, 19 Juli 2019

Pecah Suara PKS Fahri Hamzah dan Anis Mata Munculkan Garbi


Dendam itu sepertinya sudah kian dalam dalam tubuh Politikus Fahri Hamzah. Tak tanggung tanggung ia akan menghancurkan suara PKS yang kini sudah tidak solid.
Salah satu pendiri organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), Fahri Hamzah menyatakan Garbi akan bertransformasi menjadi partai politik.
Ide menjadikan Garbi sebagai partai politik itu didapat dari aspirasi para simpatisan Garbi selama satu tahun terakhir. Garbi sebagai partai politik baru nantinya menawarkan pandangan yang melawan stigma kontraproduktif.
Di luar memandang sosok tokoh dalam sebuah partai, setiap partai politik memiliki tipe pemilihnya sendiri. Hal ini bisa dilihat dari jenis propaganda dan materi dari setiap partai politik dalam menggaet para kader serta simpatisannya masing-masing.
Ancaman PKS dan PAN
Garbi yang merupakan sempalan dari PKS yang digawangi oleh Fahri Hamzah dan Anis Matta tersebut akan menjadi partai, maka pemilu ke depannya suara PKS akan terganggu. Karena seperti yang kita ketahui bersama, dalam tubuh PKS sendiri terdapat kubu-kubu yang kurang solid sehingga menyebabkan banyaknya kader PKS yang mundur ketika diminta menandatangani pakta integritas oleh PKS pimpinan Sohibul Imam.
Lalu apa hubungannya dengan PAN? Ketika pileg kemarin, Zulkifli Hasan sebagai ketua umum PAN pernah meminta kadernya untuk rajin ke masjid supaya suara dari orang sekitar tersebut tak semuanya lari ke PKS. Atau paling tidak bisa setengah-setengah ke PAN dan PKS.
Hal ini menunjukkan, bahwa yang disasar oleh PAN dan PKS itu merupakan tipe pemilih yang sama, dimana pendekatannya melalui kegiatan keagamaan dan termasuk dengan cara kadernya mengikuti salat berjamaah di masjid.
Artinya kemunculan Garbi menjadi partai adalah ancaman tersendiri bagi PKS maupun PAN yang notabene memiliki tipe pemilih hampir sama. Pertempuran sengit tentu saja akan terjadi pada pemilu mendatang jika Garbi sudah masuk dalam kompetisi. Harus ada yang dikorbankan, entah itu PKS ataupun PAN jika Garbi ingin eksis dan menang.
Sedangkan untuk PKS dan PAN, salah satu cara mengantisipasi supaya tak jadi partai gurem dan tenggelam tak masuk parlemen adalah dengan mengubah pola pikir kader ketika berkampanye. PKS dan PAN tak lagi bisa menggunakan cara lama dimana mengandalkan politik berbalut agama, tetapi dalam pelaksanaannya terkadang mengecewakan.
PKS dan PAN harus mengutamakan kinerja yang memaknai agama supaya tetap berjalan di jalan yang benar seperti tak korupsi dan lain sebagainya. Karena akan percuma, meskipun PKS melabeli diri sebagai partai dakwah dan PAN melabeli diri sebagai partai Allah, jika kadernya terlibat korupsi, maka jargon-jargon agama justru menjadi boomerang bagi diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar