Rabu, 19 Oktober 2022

Momen G20 di Bali, Indonesia Ajak Dunia Pulihkan Sektor Aviasi

 



 

Indonesia mengajak berbagai negara di seluruh dunia untuk melakukan pemulihan (recovery) dalam sektor penerbangan atau aviasi pasca-pandemi COVID-19. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan momentum Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan G20 di Bali.


"Dalam event G20, kita membuat side event berkaitan dengan upaya membangkitkan atau pertumbuhan aviasi secara menyeluruh. Pasti untuk itu tidak mungkin kita melakukan sendiri," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat konferensi pers di The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa (18/10/2022).

Menhub menjelaskan, pertemuan 'Forum Aviation Dialogue: Financial Measures For The Aviation Recovery' terdapat diskusi dalam tiga sesi. Di sana, berbagai negara membagikan pengalamannya dalam me-recovery dunia aviasi.

"Ingat, bahwa yang kita lakukan adalah program G20, jadi bukan hanya untuk Indonesia. Bahkan Indonesia mungkin menjadi contoh yang baik bahwa setelah adanya pandemi, kita cepat melakukan recovery walaupun belum maksimal," jelas Budi Karya.

Sejumlah organisasi dunia turut diundang dalam Forum Aviation Dialogue tersebut, seperti International Civil Aviation Organization (ICAO), The International Air Transport Association (IATA) hingga perusahaan pabrik pesawat Airbus dan Boeing dan berbagai perusahaan leasing.

Budi Karya mengungkapkan, aspek keuangan menjadi yang paling krusial dalam upaya melakukan pemulihan sektor penerbangan pascapandemi COVID-19. Karena itu pihaknya turut mengundang berbagai leasing company.

"Dia mengerti bagaimana demand daripada penumpang itu sudah tinggi sekali, sementara suplainya relatif kurang. Sehingga ada suatu potensial increasing yang bisa ditangkap untuk menjadi suatu bisnis yang baru," jelasnya.

Selain aspek keuangan, bagi Budi Karya, dunia aviasi sarat dengan inovasi dan industri. Oleh karenanya pihaknya menghadirkan dua pabrikan pesawat yang terkenal yakni Boeing dan Airbus. Kedua perusahaan pabrik pesawat ini berbicara tentang dampak dari pandemi COVID-19.



Di sisi lain, Budi Karya mengungkapkan bahwa pihaknya di Kemenhub menangani kerja sama sumber daya manusia (SDM) dengan ICAO. Selain itu juga menyepakati program 'no country left behind' atau 'tidak ada negara yang tertinggal'.

"Bahkan kita akan membuat suatu program vocational atau pun seminar, negara yang kurang maju kita ajak ke sini. Menurut catatan kira, negara kita adalah satu dari negara yang memiliki kampus kampus yang ternama dan diperhitungkan di dunia," ujar Menhub.



Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar