Senin, 19 Maret 2018

Didampingi Lima Menteri, Jokowi Sampaikan Sikap Indonesia Tanggulangi Terorisme


SYDNEY - Lima menteri berdiri di belakang Presiden Indonesia Joko Widodo (53), yang menyampaikan pokok pikiran dan sikap Indonesia di hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus Asia Tenggara (ASEAN)-Australia 2018 di International Convention Center (ICC) Darling Harbour, CBD Sydney, Australia, Minggu (18/3/2018) pagi ini.

Lima menteri yang mendampingi presiden ke-7 Indonesia itu adalah Menkopolhukam Wiranto, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, dan Kepala Badan Kerja sama dan Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.

Jokowi mendapat kesempatan berpidato kedua dari 10 pemimpin tinggi negara anggota Asia South East Association Nation (ASEAN).
Hanya Presiden Philipina Rodriguez Duterte, yang tak hadir. Bukan wakil presiden atau menterinya, Duterte hanya mengutus Alan Peter Cayetano, sekretaris Menteri Luar Negeri Philipina.
Selain Jokowi, pemimpin ASEAN yang hadir antara lain, Nadjib bin Haji Abdul Razak (PM Malaysia), Daw Aung San Suu Kyi (PM Myanmar), Nguyen Xuan Phuc (Presiden Vietnam), Lee Hsien Loong (PM Singapura), Malcolm Turnbull (PM Australia), Jenderal Prayut Chan-O-cha (PM Thailand), Sultan Haji Hasanah Bolkiah Mu’izzaddin Waddaullah(Raja Brunei Darussalam), Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun (PM Kamboja), dan Dr Thongloun Sisoulith (Presiden Laos).

Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jack Hoi, ikut memberi kata sambutan yang draftnya digagas di Kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta.

Dalam sambutanya, Jokowi memuji keterlibatan aktif Australia dan ASEAN dalam memerangi ancaman terorisme.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Australia atas upaya memajukan kerja sama _counter-terrorism dengan ASEAN. Kerja sama di bidang counter-terrorism menjadi perhatian semua negara. Hal ini sangat dapat dipahami mengingat sampai saat ini ancaman terorisme tidak berkurang, termasuk di kawasan kita," kata Jokowi saat membaca sambutan dalam bahasa Inggris.
Secara khusus, Jokowi menyebut fokus pemerintahan negaranya yang langsung berbatasan dengan utara dan barat Australia, adalah membangun kerjasama sub-regional pasca-Marawi, Philipina.

Kerjasama sub-regulional ini memang digagas Indonesia, Australia, bersama 4 negara ASEAN di gugusan barat Pasifik; Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dan juga tetangga Selandia Baru.
"Ini Kerja sama ini merupakan kerja sama yang sangat praktis dan hasilnya langsung dapat dirasakan," lanjutnya.

Selain pembicaraan tentang penanggulangan terorisme kawasan, forum KTT internasional kedua terbesar di Australia setelah APEC 2017 ini adalah pembicaraan tentang kerja sama dan kesepahaman ekonomi kawasan, penanggulangan penyelundupan dan perdagangan manusia, penanganan imigran pelintas dari Timur Tengah dan Rohingya, kerja sama kemaritiman dan lingkungan hidup berkelanjutan, dan menjaga peluang peningkatan mutu relasi budaya melalui program pendidikan.

Secara khusus, forum KTT ASEAN-Australia juga membahas cyber security, dan program pengembangan smart city di kawasan ASEAN.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, dalam pidatonya menegaskan perlunya ASEAN melibatkan sektor swasta dalam program kerjasama terintegrasi di penanggulangan cyber security dan smart city.

Sumber : http://makassar.tribunnews.com/2018/03/18/didampingi-lima-menteri-jokowi-sampaikan-sikap-indonesia-tanggulangi-teroris-di-australia?page=2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar