Rabu, 09 Mei 2018

Dengarkan Keluhan Sopir Truk di Istana, Begini Reaksi Jokowi


 Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkejut mendengar keluhan soal pungutan liar yang dialami para pengemudi truk angkutan barang. Jokowi bahkan sampai menggeleng-gelengkan kepalanya ketika mendengar banyaknya lokasi keberadaan pungli dari salah seorang pengemudi truk lintas Sumatera.
"Oh, masih (ada pungli). Masih banyak? Apa tambah banyak? Oke, menjadi catatan masih ada pungli," kata Jokowi saat melakukan pertemuan dengan pengemudi truk di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.

–– ADVERTISEMENT ––
Sejumlah pengemudi truk pun menyampaikan bahwa pungli umumnya dilakukan oleh sekelompok preman di sejumlah jalur lintas Sumatera, Jakarta, dan Jawa. Di jalur lintas Sumatera, seorang pengemudi truk mengatakan daerah paling rawan pungli berada di wilayah Jambi sampai ke Medan. Di lintas timur Sumatera, pungli banyak terjadi di kawasan Mesuji, Lampung.

Pengemudi truk lainnya pun ikut menimpali. Ia mengatakan jalur lintas timur Sumatera yang paling rawan premanisme dimulai di Aceh hingga Medan, lalu Medan hingga Pekanbaru. Menurut dia, banyak pengemudi truk yang kendaraannya dibakar oleh para preman.

Bahkan, di kawasan Sumatera Selatan, pengemudi truk mengungkapkan adanya modus preman berkedok rumah makan. Preman tersebut memberikan cap stempel pada badan truk yang melintas, terutama di kawasan Bedeng Seng. "Kalau kami lewat saja, kami enggak ngapa-ngapain, lewat di warung wajib bayar. Kalau enggak bayar, kaca pecah. Kalau enggak kaca pecah, gorok leher atau ranjau paku. Ban kita disobek," kata pengemudi tersebut.

Jokowi kemudian bertanya jumlah pungutan yang diminta preman berkedok rumah makan tersebut. Pengemudi truk itu pun mengungkapkan bahwa jumlah yang harus dibayar kepada preman bervariasi, mulai Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta. Selain itu, pengemudi truk yang melintasi Kota Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Hilir, diminta membayar sejumlah uang. "Setelah selesai, mobil kita dicat, dibikin merek dia. Gajah Oling, cap pengawalan," ujarnya.

Pengemudi truk juga menyebutkan sejumlah merek yang distempel di kendaraan mereka, misalnya dari Aceh ada cap RPAD, sedangkan di Medan ada cap PSDS, ADS, KR, dan Sinar Toba. Kemudian ada cap APPK, HJL atau Harimau Jalan, dan SBN. Adapun di kawasan Jakarta, khususnya Marunda, diberi cap TRK dan HCP. Jokowi pun sampai heran. "Banyak banget gitu," ucap Jokowi. Pengemudi truk itu pun menimpali. "Enggak terhitung, Pak."

Jokowi menuturkan sudah menangkap aspirasi tersebut. Ia mengatakan segera menindaklanjuti keluhan para pengemudi agar mereka bisa berkendara dengan lancar, aman, dan nyaman. "Saya kaget hari ini ternyata banyak cap. Saya juga enggak tahu cap itu apa, baru dikasih tahu. Saya perintahkan langsung untuk segera dioperasi," kata Jokowi.


Sumber : https://bisnis.tempo.co/read/1086801/dengarkan-keluhan-sopir-truk-di-istana-begini-reaksi-jokowi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar