Rabu, 25 Juli 2018

Bos Pertamina, ” Tidak Ada Upaya Membuat Bangkrut Apalagi Jual Aset Pertamina”


Presiden Joko Widodo kembali diterpa isu miring. Sebuah pemberitaan menyatakan jika Jokowi telah membuat PT Pertamia (Persero), bangkrut. BUMN energi terbesar di Indonesia, saat ini dikabarkan banyak utang.

Selain itu, pemerintah juga dituduh telah menjadikan Pertamina sebagai sapi perah. Semua itu konon kabarnya dilakukan Presiden Jokowi untuk memenuhi ambisi pencitraan penguasa yang selalu tampil gagah-gagahan meskipun sebenarnya kere.

Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menegaskan tidak ada upaya untuk membuat bangkrut apalagi menjual aset Pertamina.

“Jadi sebetulnya itu bukan pelepasan aset. Namanya itu adalah pemberian participating interest (PI). Beda, lho, antara aset dengan PI,” kata Nicke di Istana Negara, Jumat, 20 Juli 2018.

Dengan melepas hak partisipasi, Nicke menambahkan, bukan berarti ada pelepasan aset. Ia mengungkapkan saham Pertamina di proyek-proyek hulu minyak dan gas (migas) tidak berubah.

Hak partisipasi merupakan pembagian hak dan kewajiban antara kontraktor kontrak kerja sama dan para mitranya. Nantinya, mitra-mitra ini mendapatkan porsi imbal hasil sesuai dengan proyek yang dikerjakannya.

Nicke mengatakan semua blok terbuka untuk dijual PI-nya. Apalagi, Pertamina perlu menjamin penjualan produk yang dihasilkan. Jadi, pembicaraannya nanti dengan skema bisnis (business to business/b to b) murni.

Dalam surat tertanggal 29 Juni 2018 yang beredar, Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan izin prinsip kepada direksi Pertamina untuk melakukan tiga aksi korporasi. Surat yang merupakan tanggapan dari direksi itu menyebutkan izin prinsip dikeluarkan untuk mempertahankan kondisi keuangan Pertamina.

Aksi korporasi itu antara lain share down aset-aset hulu selektif tidak hanya hak kelola, saham kepemilikan dan bentuk lain. Dalam aksi ini, Menteri BUMN meminta Pertamina menjaga pengendalian Pertamina untuk aset-aset strategis dan mencari mitra kredibel dan diupayakan memperoleh nilai strategis lain, seperti akses ke aset hulu di negara lain.

Kemudian ada aksi spin off unit kilang minyak di Cilacap dan Balikpapan ke anak perusahaan. Kemudian mengajak mitra di anak perusahaan tersebut yang sejalan dengan rencana pengembangan kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP).

Aksi lainnya adalah investasi tambahan dalam rangka memperluas jaringan untuk menjual BBM umum dengan harga keekonomian, seperti Pertashop. Ada juga Peninjauan ulang kebijakan perusahaan yang dapat berdampak keuangan secara signifikan dengan tidak mengurangi esensi dari tujuan awal.

Selain klarifikasi melalui pernyataan tersebut diatas, sebelumnya telah beredar klarifikasi Nicke di salah satu Group Whatsapp (WAG) bernama Group TI 86.

Postingan tersebut sbb :

Teman2 TI 86 yg sy sayangi,

Mengikuti berita2 di media akhir2 ini, sy melihat masalah Pertamina spt dipolitisasi utk memojokan Pemerintah. Neraca Pertamina masih sangat kuat, keuntungan dlm 3 thn terakhir hampir 90 Trilyun, artinya Retain Earning urk modal investasi pun bertambah. Tahun ini Pemerintah sdh setuju utk menambah subsidi. Pemerintah pun memberikan 12 Wilayah Kerja Hulu Migas kpd Pertamina sehingga meningkatkan produksi hulu migas 100%, yg tentunya akan melipat gandakan pendapatan dari bisnis Hulu Pertamina.

Rencana Share Down Wilayah Kerja Hulu Migas (yg kemudian diplesetkan menjadi “penjualan asset Pertamina”), sebenarnya hanya pelepasan Participating Interest atau mencari Mitra Investasi, adalah hal yg biasa dlm bisnis Hulu. Jika memahami UU Migas nomor 22/2001 tentu paham perbedaannya.

Holding Migas (yg kemudian diplesetkan menjadi “penjualan Pertamina Gas ke Asing”), sebenarnya Pertamina mendapat share gratis dari Pemerintah senilai 38 Trilyun PLUS uang cash dari PGN 16 Trilyun PLUS tambahan konsolidasi asset 110 Trilyun pd Balance Sheet Pertamina PLUS tambahan konsolidasi Pendapatan PGN 100% pd Income Statement Pertamina PLUS hak pengendalian pd PGN.

Sebagai satu2nya BUMN yg menyediakan produk migas bagi hajat hidup orang banyak, Pemerintah tentu tidak akan pernah membuat Pertamina bangkrut. Jika mulai akhir tahun lalu Pertamina menyediakan Premium dan BBM 1 harga bagi masyarakat kurang mampu, ini merupakan bentuk public service obligation krn kita menyadari bahwa masih ada saudara2 kita sebangsa dan setanah air yg kemampuan keuangannya masih di bawah rata2. Pertamina bangga melakukan ini, sebagai bentuk pengabdian kpd bangsa.

Sebagai teman, sy siap menjelaskan jika masih ada yg mempertanyaka n going concern Pertamina…,.sambil ngopi tentunya.

Salam sukses selalu utk semuanya….

Demikian postngan Nicke yang di share di salah satu WAG yang diikutinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar