Minggu, 29 Juli 2018

Keren! Tol Udara Terobosan Baru Pemerintahan Presiden Jokowi Bebaskan Masyarakt Terisolir


JAKARTA – Presiden Joko Widodo selalu berhasil menerapkan terobosan dalam setiap program pemerintahan. Tol udara sebagai yang merupakan kelanjutan tol laut menjangkau daerah yang berada di bagian terluar, terdalam, terisolir, dan yang rawan bencana.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara, Agus Santoso mengatakan, transportasi udara memerlukan keperluan khusus, di antaranya harus menyediakan prasarana seperti runway sepanjang 900 meter untuk lepas landas pesawat. Selain itu juga kapasitas pesawat terbatas, karena yang digunakan adalah pesawat kecil.
“Namun, negara harus tetap hadir di daerah-daerah tersebut, sehingga pemerataan pembangunan yang saat ini sedang digalakkan pemerintah bisa dinikmati juga oleh masyarakat setempat. Untuk itulah Ditjen Perhubungan Udara membuat terobosan dengan membuat program Tol Udara dengan sistem subsidi,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/7/2018).
Menurut Agus, program Tol Udara merupakan perintah Presiden Jokowi pada akhir 2016 lalu. Melalui tol udara, barang-barang yang telah diangkut oleh kapal dalam tol laut, akan dilanjutkan ke daerah-daerah tujuan perintis menggunakan pesawat udara.
Selanjutnya, Agus juga menjelaskan tol udara merupakan perwujudan program Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terutama Nawacita ke-3, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Selain itu juga Nawacita ke-7, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Agus menambahkan, terdapat dua sasaran dari program Tol Udara ini. Pertama, menjamin ketersediaan barang dan untuk mengurangi disparitas harga bagi masyarakat. Kedua, menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan angkutan barang ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan.
“Harga kebutuhan pokok yang tinggi di pedalaman itu karena biaya operasional transportasinya yang mahal. Oleh karena itu kami memberikan subsidi biaya operasional kepada maskapainya, sehingga tarif transportasi rendah dan barang yang diangkut juga tidak naik harganya,” jelasnya.
Selain itu, Agus juga menjelaskan bahwa subsidi yang diberikan oleh Ditjen Perhubungan Udara mencapai sekitar Rp 600-700 miliar per tahun. Subsidi ini diberikan kepada maskapai yang lolos seleksi untuk menjadi operator Tol Udara tersebut.
Hingga saat ini program Tol Udara sudah dilaksanakan di 3 tempat, yaitu Papua, Kalimantan, dan Sulawesi. Terdapat lebih dari 51 daerah atau distrik di pedalaman Papua, Kalimantan, dan Sulawesi yang menjadi tujuan Tol Udara ini.
Sumber : http://stopfitnah.com/keren-tol-udara-terobosan-baru-pemerintahan-presiden-jokowi-bebaskan-masyarakt-terisolir/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar