Rabu, 08 Agustus 2018

Maling dan Rampok Itu Hoax

MATARAM – Mendadak sejumlah daerah di Pulau Lombok menerima informasi di media sosial (Medsos) soal rencana aksi maling dan kawanan rampok pasca gempa berkekuatan 7,0 SR. Isu ini pun berhasil membuat warga di Kabupaten Loteng, Lotim tidak tenang. Tapi dipastikan pihak kepolisian berita itu semua hoax alias bohong.
“Saya minta kepada masyarakat agar tetap tenang, jangan panic, ” tegas Kapolda NTB, melalui Kabid Humas AKBP, I Komang Suartana, kemarin.

Dia meminta supaya masyarakat tetap ikuti prosedur dalam penyelamatan, jauhi bangunan yang rusak akibat gempa.
Komang Suartana menegaskan, mengenai isu perampokan, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Jangan mudah terhasut informasi yang tidak jelas sumbernya. Dimana, saat ini Polri sedang melakukan peningkatan patroli dalam skala kecil , sedang maupun besar untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
“Jika memerlukan pertolongan polisi, hubungi kantor polisi terdekat atau babinkamtibmas,” serunya.
Tidak hanya itu, masyarakat diminta jaga kesehatan dan tetap berdoa agar situasi segera kembali normal.
Pantauan Radar Mandalika Senin malam sekitar pukul 01.45 Wita dini hari, dari Kampung Bermis di jalan raya sampai Desa Lajut, Kecamatan Praya Tengah berjaga-jaga. Mereka semua lengkap dengan senjata tajamnya.
Atas kondisi ini, Kapolres Loteng, AKBP Kholilur Rochman buka suara, dia memastikan semua informasi di media sosial seperti Facebook maupun medsos lainya terkait banyak rampok bahkan maling itu tidak benar. Berita itu semua hoax alias bohong.
“Kami tetap secara ekstra melakukan patroli ke semua wilayah guna menjaga keamanan. Tidak ada kejadian seperti yang meresahkan masyarakat itu,” tegasnya, kemarin.
Kapolres menegaskan mengenai isu perampokan, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Jangan mudah terhasut informasi yang tidak jelas sumbernya. Dimana, saat ini anggota dari Polres Loteng sendiri berkoordinasi dengan pihak aparat lainnya TNI sedang melakukan peningkatan patroli maupun besar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami terus memantau semua wilayah. Hasilnya masih terbilang aman,” yakin kapolres.
Selain itu, pihaknya juga tetap meminta kepada semua badan keamanan desa (BKD) maupun Polsek setempat untuk terus turun pada malam harinya ke tengah masyarakat. Tujuannya agar masyarakat agar merasa terlindungi.
“Kalau memang ada yang mencurigakan lebih baik segera dilaporkan,” pesannya.
Kapolres menambahkan, semua masyarakat bersatu dan bersama-sama berdoa. Jadilah netizen yang kritis, jangan mudah percaya informasi yang tidak jelas, apalagi memperkeruh suasana dengan membagikan berita-berita bohong.

Sumber : 
https://radarmandalika.com/2018/08/08/maling-dan-rampok-itu-hoax/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar