Sabtu, 22 September 2018

Laporan Pencapaian 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Perbesar Kue Perekonomian Nasional


Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah berjalan selama 3 tahun, Sepanjang perjalanannya, pemerintah telah melaksanakan sejumlah program yang bisa membuat Indonesia menjadi negara maju.
Kantor staf kepresidenan baru saja merilis laporan 3 tahun Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ada beberapa catatan positif tercatat dalam laporan tersebut.
Dalam laporan tersebut, ada 4 aspek utama yang disebut menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pemerataan didukung oleh program-program yang relevan.
Berikut empat aspek utama:
  1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan produktivitas – untuk memperbesar kue ekonomi yang hendak dibagi secara adil
  2. Pengentasan kemiskinan dan kebijakan afirmatif – untuk mengatasi ketimpangan sosial
  3. Pembangunan kewilayahan – untuk mengatasi ketimpangan wilayah
  4. Pembangunan polhukam dan budaya – untuk memastikan program-program pemerataan dapat dijalankan secara efektif
Di era Presiden Joko Widodo, kedaulatan pangan dicantumkan sebagai salah satu program prioritas dalam Nawacita:
  1. Pada 2014, anggaran untuk program kedaulatan pangan mencapai Rp67,3 triliun.
  2. Tahun ini, anggaran kedaulatan pangan melonjak hingga 53,2% menjadi Rp103,1 triliun.
Untuk dana desa, anggarannya terus mengalami peningkatan setiap tahun. Digulirkan sejak 2015 hingga saat ini, jumlah dana desa terus meningkat. Berikut detailnya:
  1. Tahun 2015 dana desa awalnya hanya sebesar Rp 20,76 triliun
  2. Tahun 2016 naik menjadi Rp 46,9 triliun
  3. Tahun 2017 kembali naik menjadi sebesar Rp 60 triliun
Dan di bidang ketenagakerjaan, di mana selama kurun tiga tahun, tingkat penggangguran mencatatkan rekor terendah. Berikut catatannya
Tingkat Pengangguran Terbuka Nasional:
  1. Tahun 2015 5,81 %
  2. Tahun 2016 turun menjadi 5,5 %
  3. Tahun 2017 kembali turun menjadi 5,33 %
Indonesia mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen pada kuartal I-2018. Dengan realisasi tersebut, jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan, sementara angka pengangguran turun karena dorongan investasi yang cukup tinggi.
Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Senin (28/5/2018), realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I ini lebih tinggi dibanding capaian pada periode sama tahun lalu yang sebesar 5,01 persen.
Pemerintah pun berupaya mengendalikan inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat. Inflasi pada 2014 tercatat sebesar 8,36 persen akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Tapi terus menurun menjadi 3,35 persen di 2015, sebesar 3,02 persen pada 2016 dan 3,61 persen di 2017. Realisasi inflasi di April 2018 sebesar 3,41 persen.
Dengan perbaikan ekonomi tersebut, tingkat pengangguran di Indonesia semakin menyusut. Jumlah angkatan kerja Indonesia naik 2,39 juta orang dari 131,55 juta orang pada Februari 2017 menjadi 133,94 juta orang di periode yang sama 2018.
Dalam setahun terakhir, jumlah pengangguran berkurang 140 ribu orang menjadi 6,87 juta orang pada Februari 2018. Tingkat pengangguran turun menjadi 5,13 persen di bulan kedua ini dari sebelumnya di periode yang sama 2017 sebesar 5,33 persen.
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, penurunan jumlah orang yang menganggur di Februari 2018 sejalan dengan pertumbuhan investasi di kuartal I.
“(Penurunan jumlah pengangguran) sejalan dengan pertumbuhan investasi di kuartal I-2018 yang lebih dari 7 persen. Sekaligus mulai musim panen padi,” kata Bambang
Sumber : https://bidikdata.com/laporan-pencapaian-3-tahun-pemerintahan-jokowi-jk-perbesar-kue-perekonomian-nasional.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar