Rabu, 31 Oktober 2018

Pertamina Ungkap Implementasi BBM Satu Harga Capai 87 Persen


Jakarta – PT Pertamina (Persero) terus merealisasikan program BBM Satu Harga di beberapa wilayah Indonesia, yang tahun ini memasuki tahap kedua.

Project Coordinator BBM Satu Harga Pertamina, Zibali Hisbul mengatakan bahwa hingga 30 Oktober 2018 sudah 58 titik atau 87 persen BBM Satu Harga dari target 67 titik di tahun 2018 terealisasi serta 21 titik sudah diresmikan oleh BPH Migas dan Kementerian ESDM.

Sebanyak 58 titik BBM Satu Harga tersebar di wilayah Pertamina Marketing Operation Region I (Aceh, Sumut, Sumbar, Riau) berjumlah 8 titik, wilayah Marketing Operation Regional II (Sumatera Selatan, Lampung) berjumlah 3 titik dan wwilayah Marketing Operation Region V (NTB dan NTT) berjumlah 10 titik, wilayah Marketing Operation VI (Kaltara, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel) berjumlah 15 titik, wilayah Marketing Operation Region VII (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara) berjumlah 9 titik dan wilayah Marketing Operation Region VIII (Maluku, Mlauku Utara, Papua dan Papua Barat) berjumlah 13 titik.

“Kami upayakan 67 titik bisa selesai lebih cepat pada bulan November, sehingga pada akhir tahun 100 persen atau semua titik yang ditargetkan pemerintah sudah terealisasi,” ujar Adiatma.

Program BBM Satu Harga merupakan program pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimana menjadi perhatian khusus pemerintah agar masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) bisa merasakan harga BBM sesuai ketentuan Pemerintah dalam rangka pemerataan dan asas keadilan.

Adiatma menambahkan rata-rata penyaluran BBM Premium dan Solar periode 2017 sebesar 1.856 kiloliter (kl) per bulan untuk 54 lembaga penyalur. Sementara pada tahun 2018 apabila 67 lembaga penyalur telah beroperasi maka rata-rata penyaluran BBM sebesar 5.727 kl per bulan.

Sesuai dengan Permen ESDM No.36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga JBT & JBKP Secara Nasional, Pertamina ditargetkan mendirikan lembaya penyalur di 150 titik selama 3 tahun dari 2017–2019. Pada 2017 ditargetkan 54 titik di daerah dengan infrastruktur darat dan laut cukup baik.

Lalu tahun 2018 sebanyak 67 titik di daerah dengan infrastruktur darat dan laut terbatas dan 29 titik pada tahun 2019 di daerah dengan infrastruktur darat dan laut cukup sulit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar