Senin, 26 November 2018

Islam Bukan Negara Tetapi Rahmatan Lil Alamin


Munculnya HTI yang akan mengganti ideologi negara dengan Khilafah tentu sangat disayangkan karena negara Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, agama dan budaya, hakikinya Islam Bukan Negara Tetapi Rahmatan Lil Alamin.
Indonesia berasaskan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika tidak bisa dipaksa untuk mendirikan dan menegakkan negara Islam. Islam jangan dijadikan negara, tetap Islam adalah Rahmatan Lil’Alamin yang cakupannya luas.
Hanya orang picik yang ingin menjadikan Islam sebagai negara. Menjadikan Islam hanya sebagai negara, maka sama saja mengecilkan dan merendahkan nilai Islam.
Salah seorang ustad yang berdakwah melalui media sosial menyatakan bahwa negara Indonesia pemerintahannya telah menjalankan 5 rukun Islam.
Dalam kajiannya syarat rukun Islam itu ada lima yakni, Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan adalah Muslim yang jelas telah membaca syahadat,ibadah Sholat para pekerja juga diberi waktu mulai Dzuhur, Ashar bahkan di hari Jumat, Zakat juga pemerintahan mendirikan Bazis yang mengelola zakat para PNS nya,di Bulan Ramadhan pemerintah juga ikut mengatur jam kerja para PNS nya, dan pergi Haji negara juga berperan andil membantu para warga negara Indonesia melaksanakan rukun Islam yang terakhir.
Negara Indonesia yang berasaskan Pancasila ini sudah menampung semua warganya dalam bingkai persatuan dan kesatuan antar umat beragama, jadi jika HTI ingin mendirikan negara Khilafah di bumi Indonesia tidak pas.
Jadi penekakannya adalah Islam Rahmatan Lil Alamin, kasih sayang untuk alam semesta, cakupannya luas tidak hanya dunia namun dunia akhirat. Jadi kalau ada yang menginginkan Islam jadi negara ini sama saja mengecilkan nilai-nilai Islam, mengkerdilkan nilai-nilai Islam. Islam itu Rahmatan Lil Alamin, kok ada orang yang hanya menjadikan Islam sekepel (negara) itu pikiran orang-orang picik justru merendahkan Islam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar