Sabtu, 05 Januari 2019

Pengamat Politik Ungkap Keburukan Kepemimpinan Prabowo-Sandi


Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens memaparkan keburukan-keburukan kepemipinan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam sesi diskusi “Merawat Ke-Indonesian”, pengamat politik ini mengungkapkan bahwa kepemimpinan Prabowo-Ssandi terindikasi mendaur ulang orde baru. Ditambah lagi Prabowo-Sandi didukung ormas garis keras.

“Dukungan ormas garis keras, HTI, dan Cendana merupakan indikasi kuat bahwa Prabowo-Sandi akan mendaur ulang Orde Baru dalam varian yang lebih buruk,” kata Boni di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2019).

Boni menilai, dukungan dari ormas garis keras dapat berimplikasi buruk bagi Indonesia. Bahkan, Boni mengatakan, Prabowo-Sandi akan menelurkan rezim yang lebih buruk dari Orde baru.

“Lebih buruk karena ada perkawinan antara rezim otoriter dan pro khilafah,” ujarnya.

Boni juga menjelaskan bahwa kepemimpinan yang lahir jika Prabowo-Sandi menang adalah kepemimpinan yang tampak dari luar namun gagal melihat ke dalam dimana hal tersebut berbeda jauh dengan Jokowi-Ma’ruf Amin jika terpilih karena pemerintahannya akan transformatif dan berorientasi pada kinerja.

“Dengan kata lain, kepemimpinan yang lahir nantinya adalah kepemimpinan yang keras, namun gagal melihat ke dalam,” ucap Boni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar