Selasa, 29 Januari 2019

TKN Tepis soal Bagi-bagi Kursi, Singgung Kubu Prabowo Overheat


Jakarta - Gerindra menanggapi harapan PKB untuk mendapatkan 10 kursi menteri jika capres Joko Widodo (Jokowi) menang dengan menyebut koalisi pendukung sang petahana dibentuk atas dasar kesepakatan bagi-bagi kursi. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin memberikan bantahan.

"Soal kursi kabinet itu hak prerogatif Presiden. Kami disatukan dalam satu kesepakatan bersama untuk membangun Indonesia maju, bukan menginginkan Indonesia punah atau bubar. Kami solid mendukung dan bekerja mendukung Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf," ujar juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Selasa (29/1/2019).

Ace mengatakan selama ini juga belum ada pembicaraan soal pembagian kursi di pihaknya. Selain itu, persoalan kursi di kabinet murni hak prerogatif presiden.

"Kita sekarang fokus bekerja untuk memenangkan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf selain bahwa kita juga memenangkan partai kita masing-masing," katanya.

Politikus Golkar itu lantas menyindir balik kubu paslon 02. Menurut Ace, mesin politik koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tengah mengalami overheat.

"Apa tanda-tandanya mesin paslon 02 overheat? Pertama, tiga bulan kampanye tidak mampu mendongkrak suara paslon 02, bahkan laju elektabilitas melambat dan akhirnya stagnan. Semua hasil survei menunjukkan suara Prabowo-Sandi stagnan," ujar Ace.

"Ini ironis karena penyebaran hoax sangat masif. Sandi juga mengklaim gelar sandiwara keliling di 1.000 titik. Tapi hasilnya hanya kecil sekali," sambungnya.

Selain itu, kata Ace, overheat-nya mesin politik Prabowo-Sandiaga juga ditandai dengan partai pendukungnya yang sibuk memperjuangkan nasib mereka di pileg daripada memenangkan paslon yang diusung. Ditambah lagi adanya isu janji logistik yang tidak pernah turun hingga dominasi coattail effectyang diborong Gerindra juga kerap menyelimuti koalisi sang rival.

"Jadi partai-partai pendukung paslon 02 cari selamat sendiri. Tanda ketiga bahwa mesin sudah overheat adalah blunder-blunder yang dibuat oleh Prabowo sendiri yang justru menguras tabungan elektabilitasnya sendiri," kata Ace.

Sebelumnya, PKB berharap mendapatkan 10 kursi menteri jika capres petahana Jokowi terpilih kembali sebagai presiden. Gerindra menyebut koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dibentuk atas dasar kesepakatan bagi-bagi kursi.

Gerindra lalu membandingkan pembentukan Koalisi Indonesia Adil Makmur, yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut Gerindra, pembentukan koalisi ini atas dasar ingin memperbaiki Indonesia.

"Ini kan menunjukkan koalisi di sebelah dibangun dengan kesepakatan bagi-bagi kursi. Kalau pernyataan Cak Imin itu, patut diduga dari awal koalisi dibangun dari bagi-bagi kursi, sehingga Cak Imin dengan gampang menyatakan 'doakan saja dapat 10 kursi'," kata anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/1).
(mae/jbr)
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar