Sabtu, 02 Februari 2019

Pesan Persaudaraan dalam Buku Ekonomi Keumatan “The Ma’ruf Amin Way”

Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, mengaku bahagia karena pemikiran-pemikirannnya selama ini tentang konsep ekonomi keumatan ditulis kembali oleh dua orang penulis.
Menariknya, buku berjudul ‘The Ma’ruf Amin Way’ kata Ma’ruf ditulis oleh dua orang berbeda, yakni cendekiawan Muslim Anwar Abas dan Sahala Panggabean yang merupakan Kepala Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari.
“Dan yang luar biasa lagi saya merasa bangga nulisnya ini Pak Sahala. Ini kebetulan non-Muslim, Padahal saya ini Islam. Kemudian Pak Anwar Abbas itu Muslim, tapi Muhammadiyah, saya NU. Ini luar biasa. Jadi pikiran-pikiran dari orang NU ditulis oleh non-Muslim, Kristiani, dan oleh orang Muhammadiyah. Saya pikir ini merupakan satu keutuhan kesatuan persaudaraan yang harus kita bangun untuk saling menghargai satu sama lain,” ungkap  Ma’ruf saat memberikan sambutan, di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, (1/2/2019).
Ma’ruf berharap buku tersebur dapat menjadi sebuah motivasi agar menjadi konsep ekonomi keumatan yang dapat menghasilkan pemerataan bagi masyarakat. Yang terpenting  lanjut dia mengatakan, kuncinya adalah membangun ekonomi kerakyatan dari bawah.
“Misalnya adanya disparitas antara yang kuat dan yang lemah, ini tentu akibat adanya kebijakan di masa lalu yang lebih bersifat bagaimana membangun ekonomi kuat, konglomerasi. Ini menurut pengamatan saya, karena dari situlah dengan menggunakan teori trickle down effect. Teori ini kemudian mengharapkan lahirnya konglomerat yang kemudian nanti menetes ke bawah ternyata tidak netes-netes,” ucapnya.
Selain itu, Ma’ruf juga berharap adanya perubahan yang signifikan, fundamental untuk membangun negeri ini. Sehingga tidak ada lagi yang atas makin kuat, yang bawah semakin lemah.
Karena itu menurut dia harus ada perubahan perubahan dalam membangun ekonomi dari bawah atau juga istilahnya membangun kerakyatan ekonomi dari bawah.
Artinya, bottom-up economics yang direalisasikan melalui pemberdayaan UMKM dimana para santripreneur yang berwirausah dan mendirikan koperasi dapat bersinergi antara perusahaan besar dengan koperasi. Hal ini diperlukan untuk mewujudkan tata kelola ekonomi kerakyatan.
Terakhir Ma’ruf mengatakan apabila terpilih menjadi wakil presiden, ia berharap konsep ini dikembangkan dari kelanjutan pembangunan yang sudah dilakukan dan membuat Indonesia menjadi negara maju pada 2024 dan sejajar dengan negara-negara maju lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar