Sabtu, 09 Maret 2019

Ma’ruf Amin Sebut HTI Bukan Ditolak, Tetapi Tertolak

Ma'ruf Amin Sebut HTI Bukan Ditolak, Tetapi Tertolak
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin mendapat pesan dari kelompok milenial anti hoaks untuk menjaga persatuan Indonesia. Pesan itu disampaikan langsung di kediaman Ma’ruf di Jalan Situbondo, Jumat (8/3/2019).
Kelompok ini meminta agar organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak hidup lagi.
Ma’ruf lantas menaggapi dan menegaskan bahwa keberadaan HTI di Indonesia bukan ditolak, tetapi tertolak.
“Kenapa HTI itu ditolak? Saya bilang bukan ditolak, tetapi tertolak. Berbeda itu. Kalau ditolak itu bisa masuk cuma ditolak. Kalau tertolak itu memang tidak bisa masuk karena dia membawa sistem yang tidak sesuai dengan kesepakatan,” ungkapnya.
Ma’ruf menjelaskan, bahwa negara Indonesia dibangun berdasarkan kesepakatan, yaitu dengan Pancasila. Nah, didalam negara yang majemuk ini, kata dia, sulit membuat kesepakatan yang bisa disetujui semua kelompok.
Sampai saat ini, lanjut dia mengatakan, Indonesia memiliki Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi pemersatu keragaman bangsa Indonesia. Sementara HTI yang membawa konsep negara khilafah yang secara otomatis “tertolak” dari kesepakatan yang ada.
“Dia bawa khilafah. Khilafah itu menyalahi kesepakatan. Maka, otomatis tertolak,” tegasnya.
Namun, kata Ma’ruf, organisasi HTI ini cukup besar. Oleh karena itu, negara harus menempuh pendekatan konstitusional untuk menghentikan pergerakannya. Ma’ruf mengatakan ini adalah upaya untuk menjaga keutuhan negara.
Sebagai cawapres Jokowi, Ma’ruf mengaku ingin ikut mendampingi Jokowi dalam menjaga NKRI. Ma’ruf mengatakan dirinya lebih baik tetap menjadi Rais Aam PBNU jika tidak berniat melaksanakan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar