Selasa, 28 Mei 2019

Menko Perekonomian Memastikan Kondisi Ekonomi RI Baik Pasca Aksi 22 Mei 2019


Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebutkan kondisi ekonomi keseluruhan saat ini cukup baik di tengah sejumlah aksi 22 Mei 2019. Meski diakuinya rupiah dan IHSG sempat tertekan.
Menurut Darmin, aksi massa yang terjadi secara keseluruhan masih bisa dikendalikan oleh aparat keamanan. Oleh karena itu, kondisi pada 22 Mei 2019 ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pelaku pasar.
Seperti diketahui, aparat kepolisian menangkap 20 peserta aksi unjuk rasa yang diduga sebagai provokator sehingga mengakibatkan kericuhan pada aksi yang berlangsung sejak Selasa (21/5) hingga Rabu (22/5).
“Tentu saja (IHSG dan rupiah tertekan). Ya (secara keseluruhan aman). Baik-baik saja,” ujar Darmin saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Sementara, tekanan di pasar keuangan domestik lanjutnya juga tidak hanya disebabkan kondisi dalam negeri, melainkan tekanan perang dagang antara AS dan China dari eksternal yang telah memicu pembalikan arus modal.
“Jadi selalu ada yang istilahnya dalam pasar keuangan itu taper-tantrum. Jika ada kejadian, investor bisa panik dan pergi. Anda akan lihat sekarang ada yang keluar, tapi kalau situasinya sudah baik, nanti dia balik lagi,” ujarnya.
Menurut data RTI Infokom, pada pukul 14.30 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terkoreksi 0,14 persen ke level 5.943. Sementara itu, rupiah kini sudah menyentuh area Rp14.515 per dolar Amerika Serikat (AS) dengan pelemahan 0,24 persen atau 35 poin. Bila dilihat sejak pagi, rupiah bergerak dalam rentang Rp14.488-Rp14.515 per dolar AS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar