Jumat, 31 Mei 2019

Refleksi Penyelenggaraan dan Pengawasan Pemilu 2019, JADI NTB Gelar Talkshow


Mataram, Jaringan Demokrasi Indonesia Nusa Tenggara Barat (JADI NTB) melaksanakan talk Show dan juga buka bersama dalam rangka refleksi penyelenggaraan dan pengawasan Pemilu 2019 di Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini digelar di Hotel Fave Jalan Langko Kota Mataram, Jumat, (31/05/19).

Dalam kegiatan ini ada empat narasumber yang akan memantik jalannya diksusi, diantaranya Ketua KPU NTB Suhardi Soud, Ketua Bawaslu NTB M. Khuwailid, Ketua JADI NTB, L. Aksar Ansori, Dir reskrimsus Polda NTB atau Sentra Gakumdu NTB Jaye.

Ketua KPU NTB Suhardi Soud mengatakan bahwa realitanya, pemilu 2019 terbilang sangat baik dan terus menurun grafik tuntutannya ke MK RI. Partisipasi pemilih di NTB, khususnya Indonesia sangat meningkat.

"Ini menunjukkan bahwa Pemilu tahun ini justru semakin membaik di negara kita, tahun 2009, hingga 2019 tindak pengajuan sengketa ke MK menurun drastis pada pemilu tahun 2019," ungkap Suhardi.

Direskrim Polda NTB atau Sentra Gakumdu Provinsi NTB Jaye menyampaikan bahwa dari ada 13 perkara yang ada Lombok Tengah, penyumbang terbanyak kasus di NTB. "Keinginan dari para penyidik dan aparat kepolisian sebetulnya kondusifnya pelaksanaan kamtibmas dan pelaksanaan pemilu di Nusa Tenggara Barat," cetusnya.

Dia juga menjelaskan bahwa sisi keamanan di Nusa Tenggara Barat sangat baik dan konduif. "Sisi keamanan wilayah NTB cukup kondusif daripada daerah-daerah lain di indonesia," ungkapnya.

Direktur JADI NTB Lalu Aksar Ansori menerangkan bahwa, seharusnya konsolidasi demokrasi melalui pemilu ini sudah tuntas. Demokrasi di Indonesia sudah mapan, namun tidak pernah normal tetapi tidak juga pernah gagal. "Berita hoaks yang menerpa penyelenggara pemilu pada tahun 2019. Musibah bagi penyelenggara pemilu tahun ini cukup banyak, mulai 7 kontainer surat suara, hingga seterusnya," ulas Aksar.

Aksar juga menjelaskan bahwa relawan JADI di NTB ada di semua Kab/kota. "JADI memiliki relawan pemilu di semua TPS di NTB, sehingga kami memiliki semua data se NTB berbasis C Plano," ujarnya.

"KPU-Bawaslu mestinya kita apresiasi karena telah melaksanakan pemilu dengan sangat baik," kata Aksar mengapresiasi penyelenggara.

Ketua Bawaslu NTB M. Khuailid meminta jangan jadikan momentum pemilu sebagai ajang pembelah, aktivitas pemilu hari ini seolah-olah menjadikan bangsa ini terbelah-belah. "Jangan lah karena pemilu menjadikan kita terkotak-kotak dan terbelah, harus tetap menyatu dan bersatu," ajak M. Khuailid.

"Kita harus akui fakta di lapangan CI berbeda dengan CI Plano itu fakta,C1 Berbeda dengan DAA itu fakta, apakah itu di sengaja atau tidak, itu diluar kemampuan kita," katanya.

Kegiatan refleksi Pemilu 2019 yang digelar JADI NTB ini, dihadiri mantan Komisioner KPU NTB dan KPU Kab/kota sepulau Lombok, KPU dan Bawaslu se Pulau Lombok, Mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Mataram, OKP tingkat Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar