Sabtu, 22 Juni 2019

Kementan Dorong Mekanisasi Pertanian di Derah 3T


Upaya pemerintah mewujudkan pertanian modern yang merata di seluruh wilayah Indonesia akan segera terlaksana.
Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini berfokus pada program mekanisasi pertanian di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).
Selain fokus pada penyediaan alsintan, Kementan mendukung program #SERASi juga yang berfokus pada program mekanisasi pertanian di daerah pinggiran atau wilayah perbatasan dan terdepan dari NKRI.
Program-program tersebut tak lain untuk mempercepat pembangunan pertanian Indonesia berbasis pertanian 4.0.
“Selama ini, mekanisasi pertanian lebih fokus di daerah di Jawa dan sentra produksi. Sekarang kami ubah, kemajuan mekanisasi pertanian berfokus di daerah pinggiran sehingga sektor pertanian ke depan benar-benar modern,” kata Direktur Alat Mesin Pertanian sekaligus Ketua Tim Kerja Pertanian 4.0, Andi Nur Alam Syah, dalam keterangan tertulis, Kamis (20/6/2019).
Ia optimistis modernisasi pertanian di daerah terdepan dapat terwujud. Pasalnya, Kementan telah memiliki modal atau fondasi yang kuat. Sehingga tinggal memantapkan organisasinya melalui Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA), agar modernisasi benar-benar bisa terwujud.
Menurutnya pemantapan tersebut bukan hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas dari bantuan. Apabila bantuan tepat sasaran dan menguntungkan usaha pertanian, pemerintah tak lagi mesti menyiapkan alsintan.
“Nah kalau sudah untung, kami tak perlu lagi menyiapkan alsintannya. Makna pembangunan kan, pemberdayaan karena petani itu diberi fasilitas supaya bergerak,” ujarnya.
Pemerintah juga memastikan untuk mengawasi distribusi dan pemanfaatan alsintan. Dengan begitu, potensi penyelewengan bantuan dapat ditekan.
“Yang terpenting, alsintan tidak lagi dimiliki atau dikuasai oleh ketua kelompok,” katanya. Dengan pengawasan yang sedemikian rupa, Kementan berharap nantinya pengelolaan alsintan melalui UPJA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar