Minggu, 02 Juni 2019

Polri Imbau Masyarakat dan Apkam Mewaspadai Aksi Terorisme Menjelang Lebaran


Peningkatan keamanan menjelang Lebaran 2019 perlu diwaspadai sejak dini. Berkaca pada pengalaman yang sudah-sudah, ada kelompok-kelompok yang sengaja memanfaatkan momen hari raya sebagai operasi untuk mengacaukan situasi keamanan negara.

Berangkat dari pengalaman tersebut, Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian mengimbau masyarakat, serta anggota Polri dan TNI mewaspadai aksi teroris saat mudik lebaran 2019.

Tito menilai, Ramadhan dianggap sebagai bulan yang tepat untuk berjihad oleh para teroris.
“Kita tidak ingin ambil risiko (aksi teroris) dalam pengaman mudik ini. Petugas pos yang bertugas kita minta didampingi anggota yang berpakaian dinas, baik dari Polri maupun teman teman dari TNI,” kata Tito saat memantau posko mudik di KM 575 ruas Tol Solo-Ngawi, Sabtu (1/6/2019).

“Jadi rekan-rekan mungkin tahu, bahwa bulan Ramadhan bagi kita bulan suci, tapi bagi teman-teman yang hobinya melaksanakan aksi terorisme, bagi mereka merupakan amaliah. Amalan di bulan Ramadhan justru katanya amalannya bertambah,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolri mencoba menggambarkan keterkaitan dari 15 kelompok teroris yang sudah di tangkap. Dijelaskannya, semua pelaku masih saling keterkaitan dengan non Surabaya, Bekasi serta Solo adalah aliran Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Beberapa kejadian yakni penyerangan kepada petugas pos polisi di Solo, di Jawa Barat, juga di jalan tol saat petugas patroli ditembak gugur. Berkaca pengalaman itu lah, Tito mengingatkan untuk mewaspadai kelompok-kelompok radikalisme.

“Jaringan Lampung Sumatera Utara yang terkait dengan jaringan Jakarta itu kelompok pertama,” katanya. Ia menambahkan, kelompok kedua di Jawa Barat sempat diamankan senjata api dengan 15 tersangkap ditangkap.

Saat ini kata Tito, masih dilakukan pengembangan dari kasus kelompok di Bekasi tapi lanjutnya semua terkoneksi bukan hanya di lokal.

“Yang di Lampung terkoneksi dengan Sibolga. Terkoneksi dengan yang Sumatera Utara, dengan yang ada di Jakarta mereka juga terkoneksi dengan di Jatim. Ini semua terkait dengan satu jaringan sama yang disebut jamaah Ansharut Daulah,” ujarnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar