Senin, 24 Juni 2019

RI-Filipina Sepakati Garis Batas ZEE

Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyepakati Penetapan Garis Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Jokowi-Duterte menyambut baik atas terselesainya mekanisme domestik kedua negara untuk memberlakukan persetujuan Garis Batas ZEE.
Persetujuan tercapai pada pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Rodrigo Duterte di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ke-34 ASEAN di Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6) malam.
Persetujuan tersebut menjadi contoh yang sangat baik dalam penyelesaian garis batas maritim secara damai, berdasarkan Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982 (UNCLOS).
Selain itu, persetujuan tersebut juga menciptakan kepastian hukum tentang batas Zona Ekonomi Eksklusif kedua negara, sehingga dapat mendorong peningkatan kerjasama kedua negara di sektor maritim dan memberikan kontribusi pada kemakmuran pembangunan ekonomi kedua negara dan kawasan yang lebih luas.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut kedua pemimpin mengharapkan Persetujuan ini berlaku efektif dalam tahun ini, setelah dilakukan pertukaran instrumen ratifikasi secara formal oleh Menteri Luar Negeri kedua negara.
Adapun perkembangan signifikan dan positif ini menunjukkan ikatan persahabatan dan kerjasama yang kuat antara Filipina dan Indonesia serta memberikan makna khusus bagi peringatan 70 tahun hubungan bilateral kedua negara pada tahun ini.
Sementara, kesepakatan dengan Vietnam masih terus diupayakan demi mencegah terulangnya insiden kedua negara. Jokowi mendorong penyelesaian negosiasi batas ZEE saat bertemu dengan Perdana Menteri Viet Nam Nguyen Xuan Phuc.
Presiden Jokowi juga mendorong penyelesaian negosiasi batas ZEE RI-Vietnam terutama setelah terjadi insiden antara kapal otoritas Indonesia dengan nelayan atau kapal otoritas Vietnam di laut Natuna seperti insiden penabrakan oleh kapal Vietnam terhadap kapal TNI AL KRI Tjiptadi–381 di Natuna Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar