Senin, 29 Juli 2019

Strategi Pemerintah Genjot Produksi 2,5 Juta Kendaraan Tahun 2025

Pabrik mobil Foto: Agung Phambudhy

Jakarta - Pemerintah menargetkan industri otomotif Tanah Air dapat memproduksi 2,5 juta kendaraan. Dalam target tersebut, 1 juta kendaraan buatan dalam negeri diproyeksikan bakal ekspor ke berbagai negara.

Untuk mencapai target tersebut, Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian(Kemenperin), Harjanto ada dorongan langkah lewat sejumlah kebijakan yang bakal terbit.

"Indonesia akan menyajikan hal menarik untuk sektor manufaktur guna merangsang investasi yang lebih besar mulai dari tax holiday sampai super deductible tax atau pengurangan pajak di atas 100 persen," kata Harjanto beberapa waktu lalu.

Hal ini berkaitan dengan Peraturan No. 45 tahun 2019 tentang pajak yang dapat dikurangkan. Pun dalam waktu dekat, Pemerintah Indonesia akan meluncurkan penerbitan pajak harmonisasi baru dan juga Keppres tentang percepatan kendaraan listrik (BEV).

"Kami berharap inisiatif kebijakan fiskal itu akan menarik lebih banyak investasi dan juga mendorong ekonomi kami ke tingkat selanjutnya. Keyakinan kami bahwa Indonesia akan menjadi pusat manufaktur kuat ASEAN didasarkan pada kenyataan bahwa banyak sektor industri kami memiliki lapisan dalam dan struktur penghubung di negara ini, yang mengalir dari hulu ke hilir," ucap Harjanto.

Pada tahun 2018, Pemerintah Republik Indonesia meluncurkan Road Map Making Indonesia 4.0. Hal ini untuk mendukung Indonesia menjadi 10 besar ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030.

Harjanto menyebut salah satu sektor penggerak utama dalam Road Map Making Indonesia 4.0, industri otomotif Indonesia diharapkan menjadi basis produksi kendaraan bermotor, baik untuk mesin pembakaran internal (ICE) maupun kendaraan listrik (EV) untuk pasar domestik dan ekspor.

"Didukung oleh kemampuan industri dalam negeri untuk menghasilkan bahan baku dan komponen utama dan optimalisasi produktivitas di sepanjang rantai nilai industri," sambungnya. (riar/ddn)
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar