Sabtu, 24 Agustus 2019

Penambahan Aparat Keamanan di Papua untuk Memberikan Rasa Tenang


Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta warga Papua tak perlu cemas dengan penambahan pasukan disana. Menurutnya, penambahan pasukan ke Papua Barat untuk menciptakan ketenangan bagi masyarakat.
“Kami menginginkan penambahan kekuatan dalam rangka masyarakat itu biar tenang. Jangan dibalik-balik, merasa enggak aman, jangan. Salah itu pemahamannya,” ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).
Moeldoko juga meminta penambahan pasukan ini tidak dipandang sebagai sesuatu yang negatif.
“Justru penambahan pasukan itu, baik polisi maupun TNI, tujuannya ingin memberikan rasa tenang, gitu ya. Bukan upaya untuk menekan, enggak,” kata Moeldoko.
Moeldoko menilai penambahan pasukan ini wajar mengingat baru saja terjadi kerusuhan di sejumlah wilayah di Bumi Cendrawasih.
Dia menjamin, aparat keamanan akan melakukan pendekatan persuasif untuk mencegah kerusuhan tidak kembali terjadi.
“Karena masyarakat di Papua kan banyak. Bukan hanya Papua, masyarakat etnis-etnis yang lain kan juga banyak. Maka, semua warga yang ada di Papua harus merasa aman, begitu,” katanya.
Sebelumnya Polri telah mendatangkan pasukan 12 satuan setingkat kompi (SSK) atau 1.200 personel untuk membantu mengamankan sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat pasca-demonstrasi.
Demonstrasi tersebut sempat membuat kerusuhan di Manokwari, Sorong, Fakfak, dan Timika.
Polisi menegaskan bahwa situasi terkendali dan sudah kondusif. Namun, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra beralasan, pengiriman pasukan tambahan ini tetap dilakukan karena polisi tidak meremehkan situasi.
“Kami dalam konteks pengamanan kan tak boleh underestimate, tetap dalam kondisi overestimate,” ucap Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar